PERBEDAAN PEMBERIAN DOSIS TUNGGAL DAN DOSIS KOMBINASI PERASAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc.) DENGAN GLIBENKLAMID TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI SEL BETA PANKREAS - Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Di Induksi Aloksan

Nisa, Ayu Fitrotun (2014) PERBEDAAN PEMBERIAN DOSIS TUNGGAL DAN DOSIS KOMBINASI PERASAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc.) DENGAN GLIBENKLAMID TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI SEL BETA PANKREAS - Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Di Induksi Aloksan. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.

[img]
Preview
Text
cover_1.pdf

Download (34kB) | Preview
[img]
Preview
Text
abstrak_1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
daftar isi_1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
daftar pustaka_1.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Jahe merah mempunyai kandungan kimia organik seperti gingerol, shogaol, zingirone, bekerja meregenerasi sel beta pankreas. Glibenklamid adalah obat hipoglikemik oral tetapi kebanyakan memberikan efek samping terjadi kelelahan sel beta pankreas dalam memproduksi insulin, sehingga perlu dikombinasikan dengan obat herbal. Belum ada bukti penelitian tentang dosis tunggal dan dosis kombinasi perasan jahe merah denga glibenklamid terhadap gambaran histopatologi sel beta pankreas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan pemberian dosis tunggal dan dosis kombinasi perasan jahe merah dengan glibenklamid terhadap gambaran histopatologi sel beta pankreas pada tikus putih jantan yang diinduksi aloksan. Penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Only Control Group Design menggunakan tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi aloksan 20 ekor yang dibagi 4 kelompok secara random. K-I sebagai control negatif, K-II,K-III,K-IV diberi glibenklamid dosis 0,09 mg/ekor, perasan jahe merah dosis 500 mg/kgBB/hari, perasan jahe dosis 250mg/kgBB/hari dan glibenklamid dosis 0,045mg/ekor, secara berurutan. Perlakuan dilakukan selama 21 hari, pada hari ke 22 dilakukan pengambilan organ pankreas untuk dijadikan preparat. Data jumlah kerusakan sel beta pankreas diolah dengan analisis statistik. Hasil uji One Way Anova menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan dengan p=0,000, hasil rerata kerusakan sel beta pankreas pada K-I,K-II,K-III,K-IV masing-masing adalah 11,200%, 2,920%, 3,760%, 4,000%. Hasil uji Post Hoc yang menunjukkan perbedaan signifikan adalah antara K-I dengan K-II, K-I dengan K-III, K-I dengan K-IV, dan K-II dengan K-IV. Pemberian dosis tunggal dan dosis kombinasi perasan jahe merah dengan glibenklamid berpengaruh terhadap gambaran histopatologi sel beta pankreas pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi aloksan. Kata Kunci : aloksan, perasan jahe merah, sel beta pankreas

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 07 Jan 2016 02:07
Last Modified: 07 Jan 2016 02:07
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/2278

Actions (login required)

View Item View Item