Putri, Tiara Aprilia Eka (2021) PERBEDAAN EFEKTIVITAS SALEP EKSTRAK DAUN MIMBA 10%DENGAN SALEP SULFUR 2-4 UNTUK PENGOBATAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN FATHUL HUDA, KABUPATEN DEMAK (Studi Eksperimental pada Pasien Skabies di Pondok Pesantren Fathul Huda Demak). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
cover.pdf Download (773kB) |
|
Text
abstrak.pdf Download (222kB) |
|
Text
daftar isi.pdf Download (323kB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (465kB) |
|
Text
lampiran.pdf Download (2MB) |
|
Text
bab 1.pdf Download (312kB) |
|
Text
publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (99kB) |
|
Text
bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (575kB) |
|
Text
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (394kB) |
|
Text
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (399kB) |
|
Text
bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (376kB) |
Abstract
Skabies merupakan penyakit menular akibat infeksi tungau Sarcoptes scabiei var hominis. Pengobatan scabies saat ini masih menggunakan salep permethrin 5% dan sulfur 2-4, akan tetapi kedua jenis salep tersebut tidak membunuh pada stadium telur dan salep permethrin juga mahal. Alternatif pengobatan skabies dari bahan tanaman perlu diupayakan misalnya menggunakan daun mimba (Azadirachta indica A. Juss) karena kandungan azadirachta di dalamnya dapat dimanfaatkan untuk menghambat siklus hidup tungau. Penelitian ini bermaksud mengetahui perbedaan efektifitas penggunaan salep ekstrak daun mimba 10% dan salep sulfur 2-4 pada perbaikan klinis skabies. Penelitian uji klinis eksperimental menggunakan rancangan post test randomized control group yang dilakukan pada 40 pasien skabies. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok setelah mengisi kuesioner: kelompok 1 pemberian terapi salep ekstrak daun mimba 10% dan kelompok 2 untuk diberikan salep sulfur 2-4. Pemberian salep dilakukan 1x/hari selama 14 hari. Perbaikan gejala skabies didasarkan pada hilangnya gejala klinis berupa gatal malam hari dan lesi khas skabies. Hasil menunjukkan perbaikan gejala skabies pada semua pasien di kelompok salep ekstrak daun mimba. Pada kelompok salep 2-4 jumlah kesembuhan sebanyak 16 pasien. Nilai p dari uji fisher exact sebesar 0,106 (p>0,05) menunjukkan perbedaan efektifitas antara ekstrak daun mimba 10% dengan salep sulfur 2-4 untuk pengobatan skabies tidak bermakna. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa salep ekstrak daun mimba 10% potensial untuk dikembangkan sebagai sediaan salep untuk pengobatan penyakit skabies. Kata kunci: Salep ekstrak daun mimba 10%, skabies, salep sulfur 2-4.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 24 Dec 2021 07:08 |
Last Modified: | 24 Dec 2021 07:08 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/21511 |
Actions (login required)
View Item |