Dewanti, Martina Ayu (2021) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KURMA AJWA (Phoenix dactylifera) SEBAGAI PROTEKTOR TERHADAP DERAJAT KERUSAKAN DUODENUM Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang diinduksi MSG. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
cover.pdf Download (1MB) |
|
Text
abstrak.pdf Download (384kB) |
|
Text
daftar isi.pdf Download (247kB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (460kB) |
|
Text
lampiran.pdf Download (925kB) |
|
Text
bab 1.pdf Download (398kB) |
|
Text
publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (46kB) |
|
Text
bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (499kB) |
|
Text
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (606kB) |
|
Text
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (693kB) |
|
Text
bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (307kB) |
Abstract
Monosodium glutamat (MSG) dapat menyebabkan stress oksidatif sehingga menimbulkan kerusakan pada duodenum apabila dikonsumsi dengan berlebihan dan jangka waktu lama. Kurma Ajwa (Phoenix dactylifera) mengandung antioksidan yang dapat mencegah kerusakan tersebut, yaitu flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kurma ajwa sebagai protektor terhadap derajat kerusakan duodenum yang diinduksi MSG. Penelitian eksperimental dengan rancangan post test control group design. Sampel yang digunakan adalah 30 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok K (-) diberi pakan, kelompok K (+) diberi MSG 6 mg/gBB/hari, kelompok P1 diberikan ekstrak kurma ajwa 250 mg/kg dan MSG 6mg/gBB/hari, kelompok P2 diberi ekstrak kurma ajwa 500 mg/kg dan MSG 6mg/gBB/hari, dan kelompok P3 diberi ekstrak kurma ajwa 1000 mg/kg dan MSG 6mg/gBB/hari. Perlakuan selama 14 hari dan dilakukan pengamatan histopatologis derajat kerusakan duodenum dengan kriteria Barthel Manja. Uji hipotesis menggunakan uji One Way Annova dilanjutkan uji Post Hoc. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok K (-) tidak terjadi perubahan histopatologis, kelompok K (+) terdapat erosi epitel duodenum, kelompok P1 terdapat erosi epitel duodenum, kelompok P2 tidak terjadi perubahan histopatologis, dan kelompok P3 tidak terjadi perubahan histopatologis. Nilai signifikansi (Sig.) dari uji Annova sebesar 0,000 < 0,05. Uji Post Hoc menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara K (-) dengan K (+) dan P1, antara K (+) dengan P 2 dan P3, antara P1 dengan P2 dan P3. Pemberian ekstrak kurma ajwa (Phoenix dactylifera) berpengaruh sebagai protektor terhadap derajat kerusakan duodenum. Kata kunci : ekstrak kurma ajwa (Phoenix dactylifera), derajat kerusakan duodenum, MSG
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 21 Dec 2021 07:24 |
Last Modified: | 02 Apr 2024 06:43 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/21266 |
Actions (login required)
View Item |