Monica, Monica (2021) HUBUNGAN DERAJAT AMBLIOPIA DENGAN VISUAL OUTCOME PASCA TERAPI Studi Observasional Analitik pada Penderita Ambliopia di Sultan Agung Eye Center Semarang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
cover.pdf Download (1MB) |
|
Text
abstrak.pdf Download (323kB) |
|
Text
daftar isi.pdf Download (336kB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (340kB) |
|
Text
lampiran.pdf Download (2MB) |
|
Text
bab 1.pdf Download (342kB) |
|
Text
publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (66kB) |
|
Text
bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (458kB) |
|
Text
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (372kB) |
|
Text
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (450kB) |
|
Text
bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (325kB) |
Abstract
Latar belakang: Ambliopia yang juga dikenal sebagai mata malas adalah penurunan tajam penglihatan koreksi terbaik pada satu atau dua mata yang tidak terkait dengan kelainan struktural mata. Kondisi tersebut menjadi salah satu penyebab menurunnya tajam penglihatan. Pencegahan atau penanganan yang tidak dilakukan secara dini akan memperparah kondisi dan menyebabkan gangguan penglihatan permanen serta memperburuk prognosis. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan derajat keparahan ambliopia dengan visual outcome pasca terapi. Metode: Penelitian analitik observasional berdesain cross sectional yang dilakukan pada mata ambliopia yang dikoreksi dengan kacamata. Derajat ambliopia diperoleh dari data visus awal pemeriksaan dibedakan sebagai ringan (6/9-6/21), sedang (6/24-6/36) dan berat (<6/36). Visual outcome diperoleh dari visus koreksi terbaik minimal pada 3 bulan follow up apakah membaik (turun 2 baris), tetap (naik/turun 1 baris atau tidak berubah) dan memburuk (naik 2 baris) pada Snellen Chart. Data-data tersebut berasal dari catatan medis pasien, dan hubungan keduanya dianalisis dengan uji korelasi Rank-Spearman. Hasil: Diperoleh masing-masing sebanyak 8 mata per derajat ambliopia. Pada derajat ringan, visual outcome kategori membaik dan tetap masing-masing sebanyak 50%. Pada derajat sedang 87,5% tetap dan 12,5% membaik, sedangkan pada derajat berat 87,5% tetap dan 12,5% memburuk. Uji korelasi Rank Spearman didapat p = 0,013 dan r = 0,542. Kesimpulan: Derajat ambliopia berhubungan dengan visual outcome pasca terapi dengan tingkat keeratan hubungan tergolong sedang. Kata kunci: Derajat Ambliopia, Visual Outcome
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 21 Dec 2021 07:12 |
Last Modified: | 02 Apr 2024 04:25 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/21263 |
Actions (login required)
View Item |