TRI WELAS, NINUK (2021) STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ANTARA HUKUM KEWARISAN ISLAM MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) DENGAN ILMU FAROID. Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
cover.pdf Download (431kB) |
|
Text
publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (144kB) |
|
Text
abstrak.pdf Download (473kB) |
|
Text
daftar isi.pdf Download (488kB) |
|
Text
bab 1.pdf Download (629kB) |
|
Text
bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (551kB) |
|
Text
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (550kB) |
|
Text
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (395kB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (463kB) |
Abstract
Latar belakang penelitian ini menguraikan bahwa Hukum Kewarisan Islam mengatur hal ihwal harta peninggalan (warisan) yang ditinggalkan oleh si mayit, yaitu mengatur peralihan harta peninggalan dari mayit (pewaris) kepada yang masih hidup (ahli waris). Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris, dengan spesifikasi deskriptif analitis data yang dikumpulkan dengan data primer dari penelitian lapangan dan data sekunder dari studi kepustakaan, sedangkan data kualitatif. Penelitian ini menghasilkan: (1) Perkembangan hukum kewarisan Islam dalam Kompilasi Hukum Islam banyak memasukkan unsur-unsur hukum adat dan kepentingankepentingan yang dibutuhkan masyarakat Indonesia masa sekarang. Maka banyak bentuk-bentuk hukum kewarisan yang belum tertuang dalam fiqh konvensional (fiqh almawarits), namun hal itu telah termuat dan terkodifikasikan dalam hukum kewarisan KHI, antara lain: Pasal 171 tentang Harta Bersama, Pasal 177 tentang pembagian ayah secara `ashabah. Pasal 209 yang menyatakan bahwa ayah angkat dan anak angkat menerima warisan, dan bila mereka tidak menerima wasiat, maka berhak menerima wasiat wajibah. Dan KHI pun mengakui lembaga gono-gini padahal fiqh klasik tidak mengakuinya (tidak menjadikan sub bahasannya). (2) Perbandingan Hukum Kewarisan Islam Menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) dengan Ilmu Faroid yaitu: Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun menghendaki keseragaman (unifikasi) hukum dalam bentuk kodipikasi (Hukum Tertulis). Penegasan kaidah fikih sebagai dasar akan butuhnya perubahan hukum yang bersekala lokal ke- Indonesiaan, agar hukum kewarisan dalam KHI dapat dijadikan hukum terapan (materiil) bagi instansi Perintah (Pengdilan Agama) dan masyarakat Indonesia dalam menyelesaikan perkara-perkara kewarisan. (3) Persamaan dan Perbedaan Hukum Kewarisan Islam Menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) dengan Ilmu Faroid yaitu hendaknya dapat dijadikan sebagai bahan acuan utama dalam rangka penyusunan Undang-Undang tentang KHI, sedangkan perbedaannya jika tidak dapat dikompromikan, dapat pula dijadikan sebagai bahan pelengkap berupa doktrin-doktrin yang dapat dipilih guna mengisi kekosongan, mengingat KHI tidak mungkin mampu memberikan penyelesaian tuntas dalam arti menyusun secara lengkap terhadap semua masalah hukum kewarisan Islam di Indonesia. Kata Kunci : Hukum Kewarisan Islam, Kompilasi Hukum Islam, Ilmu Faroid
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Pascasarjana > Magister Kenotariatan |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 07 Jan 2022 06:40 |
Last Modified: | 07 Jan 2022 06:40 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/20858 |
Actions (login required)
View Item |