Mukti, Galuh Paramitha Ary (2019) TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN GADAI DENGAN SISTEM SYARIAH (Studi di PT Pegadaian (Persero) CPS Majapahit Semarang). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
Cover.pdf Download (2MB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (205kB) |
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (297kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (199kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Download (4MB) |
|
Text
Bab I.pdf Download (283kB) |
|
Text
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (439kB) |
|
Text
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (331kB) |
|
Text
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (194kB) |
|
Text
Publikasi.pdf Download (415kB) |
Abstract
Latar belakang lahirnya pegadaian syariah adalah mayoritas masyarakat Indonesia merupakan muslim yang mana Allah mengharamkan riba dan menghalalkan jual beli. Sistem gadai syariah didirikan untuk menghindari masyarakat dari praktek lintah darat dan pegadaian gelap dengan bunga yang tinggi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perjanjian gadai dengan sistem syariah pada PT Pegadaian (Persero) CPS Majapahit Semarang, untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan perjanjian gadai dengan sistem syariah pada PT Pegadaian (Persero) CPS Majapahit Semarang dan bagaimana solusinya dan untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap nasabah dalam perjanjian gadai dengan sistem syariah pada PT Pegadaian (Persero) CPS Majapahit Semarang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan yuridis empiris, yaitu dengan menganalisis permasalahan yang dilakukan dengan cara memadukan bahan-bahan hukum yang merupakan data sekunder dengan data primer yang diperoleh di lapangan. Metode analisa data yang digunakan adalah deskriptif analitis, yaitu hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan fakta atau realita. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan 1). Pelaksanaan perjanjian gadai pada PT Pegadaian (Persero) CPS Majapahit Semarang dilaksanakan sesuai dengan prinsip syariah yaitu berdasarkan akad rahn dan ijarah. 2). Hambatan dalam pelaksanaan perjanjian gadai adalah barang milik nasabah mengalami kerusakan dan hilang serta adanya nasabah yang wanprestasi. Solusi ketika barang rusak dan hilang adalah pegadaian akan memberikan ganti rugi. Untuk nasabah yang wanprestasi dan tidak dapat melunasi barang jaminan sampai tanggal jatuh tempo maka barang tersebut akan dilelang oleh pihak Pegadaian. 3). Perlindungan yang diberikan kepada nasabah adalah berupa asuransi jiwa kepada nasabah apabila selama masa angsuran nasabah mengalami kecelakaan dan tidak dapat meneruskan proses pembayaran. Kata Kunci : Perjanjian, Gadai Syariah, Hukum, Hambatan
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 24 Jan 2020 07:12 |
Last Modified: | 24 Jan 2020 07:12 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/15508 |
Actions (login required)
View Item |