Kedudukan Waris Anak Di Luar Nikah Dalam Perspektif Kompilasi Hukum Islam dan Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek)

Tatarhati, Yuni Hastuti (2019) Kedudukan Waris Anak Di Luar Nikah Dalam Perspektif Kompilasi Hukum Islam dan Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
Cover.pdf

Download (349kB)
[img] Text
Daftarisi.pdf

Download (85kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (201kB)
[img] Text
publikasi.pdf

Download (125kB)
[img] Text
babI.pdf

Download (484kB)
[img] Text
babII.pdf
Restricted to Registered users only

Download (358kB)
[img] Text
babIII.pdf
Restricted to Registered users only

Download (325kB)
[img] Text
babIV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (75kB)
[img] Text
babV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (79kB)
[img] Text
daftar_pustaka.pdf

Download (234kB)
[img] Text
lampiran.pdf

Download (79kB)

Abstract

Diketahui bahwa Hukum Kewarisan yang berlaku di Indonesia masih belum mempunyai kesatuan hukum yang dapat diterapkan untuk seluruh warga negara Indonesia. Ada tiga (3) Hukum kewarisan yang berlaku yaitu Hukum Islam, Hukum Perdata (BW) dan Hukum Adat. Salah satu persoalan yang sering menimbulkan problema dalam masyarakat yaitu waris anak luar nikah. Dimana keberadaannya masih mendapat perlakuan yang tidak adil. Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka perlu diteliti mengenai: “Kedudukan Waris Anak Di Luar Nikah Dalam Perspektif Kompilasi Hukum Islam dan Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek)”. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui 1. Kedudukan waris anak di luar nikah dalam perspektif Kompilasi Hukum Islam dan Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek). 2. persamaan kedudukan waris anak di luar nikah dalam perspektif Kompilasi Hukum Islam dan Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek). 3. Perbedaan kedudukan waris anak di luar nikah dalam perspektif Kompilasi Hukum Islam dan Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek). Metode yang dipakai meliputi pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif kualitatif. Adapun metode pengumpulan data meliputi studi kepustakaan/studi dokumenter terhadap bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa Kedudukan anak luar nikah menurut KHI hanya memiliki hubungan kewarisan dengan ibu kandungnya dan keluarga ibunya, sedangkan menurut KUHPerdata anak luar nikah atau anak tidak sah, tidak mempunyai hak mewaris. Namun, dalam Pasal 272 KUHPerdata dapat diketahui bahwa dalam hukum Perdata terdapat anak yang dapat dilakukan pengakuan dan dapat disahkan yakni natuurlijk kind, dan juga terdapat anak-anak yang tidak dapat dilakukan pengakuan terhadapnya yakni overspeleg kind dan blodsceneg. Dengan adanya pengakuan tersebut timbullah hubungan keperdataan antara anak luar kawin dan orangtua yang mengakuinya sebagaimana yang diatur dalam Pasal 280 KUHPerdata. Persamaan kedudukan anak di luar nikah dalam perspektif KHI maupun KUH Perdata adalah sama-sama tidak mempunyai hak kewarisan dari ayahnya. Perbedaannya adalah menurut KUHPerdata hak kewarisan anak di luar nikah dapat diberikan apabila ada pengakuan dari ayah dan/atau ibunya dan yang bisa diakui dan disahkan terhadap anak di luar nikah hanya anak alami (natuurlijk kind) saja. Sedangkan menurut KHI pengakuan anak luar nikah oleh ayah biologisnya tidak serta merta memiliki hak waris. Yang dapat diakui adalah anak yang lahir pada saat ayah dan ibu biologis telah melakukan pernikahan secara agama. Kata Kunci: Hukum Waris, kedudukan waris, anak luar nikah.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Pascasarjana > Magister Kenotariatan
Depositing User: Pustakawan 3 UNISSULA
Date Deposited: 22 Jan 2020 08:08
Last Modified: 22 Jan 2020 08:08
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/15328

Actions (login required)

View Item View Item