UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOLIK KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) TERHADAP DAYA HAMBAT Propionibacterium acnes ATCC 6969 SECARA INVITRO

SHOLEHAH, ULFATUS (2019) UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOLIK KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) TERHADAP DAYA HAMBAT Propionibacterium acnes ATCC 6969 SECARA INVITRO. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
Abstrak.pdf

Download (118kB)
[img] Text
Cover.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Daftarisi.pdf

Download (3MB)
[img] Text
publikasi.pdf

Download (3MB)
[img] Text
babV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
babI.pdf

Download (3MB)
[img] Text
babIV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
babII.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
lampiran.pdf

Download (3MB)

Abstract

Propionibacterium acnes (P. acnes) merupakan bakteri Gram Positif yang dapat menyebabkan jerawat. Penggunaan antibiotik sintetis jangka panjang dapat menyebabkan resistensi. Ekstrak etanolik kulit buah rambutan memiliki aktivitas sebagai antibakteri, karena memiliki kandungan metabolit sekunder flavonoid, tanin dan saponin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas sediaan krim ekstrak etanolik kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) terhadap daya hambat P. acnes ATCC 6969 secara invitro dibanding dengan aktivitas antibakteri ekstrak etanolik kulit buah rambutan. Penelitian bersifat eksperimental, post test only control group design. Ekstraksi metode maserasi menggunakan etanol 70%. Deteksi kandungan senyawa ekstrak menggunakan metode skrining fitokimia. Uji aktivitas antibakteri terhadap daya hambat P. acnes ATCC 6969 menggunakan metode difusi cakram dengan kelompok K+(Medi-Klin), K-(DMSO 0,1%), K2 (basis krim), K3 (krim 5%), K4 (krim 10%), K5 (krim 15%), K6 (ekstrak 5%), K7 (ekstrak 10%) dan K8 (ekstrak 15%). Hasil penelitian menunjukkan daya hambat terhadap bakteri P. acnes pada K+, K2, K3, K4, K5, K6, K7 dan K8 secara berturut sebesar 21,36±0.98 mm; 14,10±0.55 mm; 16,66±0.76 mm; 20,50±0.50 mm; 24,60±0.55 mm; 14,43±0.40 mm; 18,43±0.49 mm; 19,86±0.69 mm. Kontrol negatif DMSO 0,1% tidak terdapat daya hambat bakteri. Hasil analisis Kruskal-Wallis menunjukkan ada perbedaan signifikan zona hambat antar kelompok dengan nilai p = 0,001 (≤ 0,05), hasil analisis Mann Whitney antara basis dengan sediaan krim terdapat perbedaan bermakna dengan nilai p = 0,05 (≤ 0,05). Kesimpulan bahwa sediaan krim ekstrak etanolik kulit buah rambutan memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan P. acnes, dimana aktivitas antibakteri sediaan krim mengalami peningkatan daya hambat apabila dibanding dengan ekstrak. Kata kunci : Antibakteri, P. acnes ATCC 6969, Sediaan krim, Daya hambat, Ekstrak etanolik kulit buah rambutan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Farmasi
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 08 Jan 2020 07:24
Last Modified: 08 Jan 2020 07:24
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/14487

Actions (login required)

View Item View Item