JOVITA, DEA (2019) PENGARUH INFRARED, KASA LEMBAB DAN MEBO TERHADAP EPITELISASI DAN DIAMETER PENYEMBUHAN LUKA Studi Eksperimental Luka Bakar Derajat II pada Tikus Jantan Galur Wistar. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
Cover.pdf Download (367kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (138kB) |
|
Text
Daftarisi.pdf Download (100kB) |
|
Text
pernyataan_publikasi.pdf Download (744kB) |
|
Text
babI.pdf Download (168kB) |
|
Text
babII.pdf Restricted to Registered users only Download (251kB) |
|
Text
babIII.pdf Restricted to Registered users only Download (148kB) |
|
Text
babIV.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) |
|
Text
babV.pdf Restricted to Registered users only Download (14kB) |
|
Text
daftar_pustaka.pdf Download (104kB) |
|
Text
lampiran.pdf Download (974kB) |
Abstract
Infrared merupakan sinar dengan panjang gelombang antara 750 nm – 1000 μm. Infrared memiliki energi panas tetapi tidak bersifat ionisasi. Radiasi infrared dapat mempercepat penyembuhan luka dengan mempengaruhi sirkulasi, pengeluaran faktor pertumbuhan, dan percepatan pertumbuhan sel. Proses penyembuhan luka bakar terdiri dari 3 fase yaitu fase inflamasi, fase proliferasi, dan fase maturasi. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh penyinaran infrared dengan kasa lembab dan MEBO terhadap epitelisasi dan diameter luka pada penyembuhan luka bakar derajat II. Metode penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design ini menggunakan tikus galur wistar (Rattus norvegicus) yang dibagi menjadi 4 kelompok random. K1 (kontrol negative) dibiarkan terbuka, K2 ditutup kassa lembab, K3 ditutup kassa lembab dan diberi MEBO, K4 ditutup kasa lembab, diberi MEBO, dan paparan sinar infrared yang dilakukan selama 14 hari. Data dianalisis dengan uji One Way Anova dan uji post hoc LSD. Hasil rerata epitelisasi yaitu K1 14.714,83 ± 6.708,14 pixel, K2 26.336,83 ± 5.101,97 pixel, K3 38.338,50 ± 9.609,24 pixel, K4 54.115,67 ± 15.336,01 pixel. Uji post hoc LSD menunjukkan ada perbedaan bermakna antara K1 dan K4 (p<0,05). Hasil rerata diameter luka yaitu K1 14,76 ± 1,74 mm, K2 12,00 ± 1,19 mm, K3 9,28 ± 1,60 mm, K4 6,57 ± 3,12 mm. Uji post hoc LSD menunjukkan ada perbedaan bermakna antara K1 dan K4 (p<0,05). Hasil penelitian disimpulkan bahwa ada pengaruh infrared, kassa lembab dan MEBO terhadap epitelisasi dan diameter luka pada penyembuhan luka bakar derajat II. Kata kunci : infrared, epitelisasi, diameter luka, luka bakar derajat II
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 02 Jan 2020 06:15 |
Last Modified: | 02 Jan 2020 06:15 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/14350 |
Actions (login required)
View Item |