PENGARUH EKSTRAK KURMA (Phoenix dactylifera) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans SECARA IN VITRO

SALSABILA, ALMIRA (2019) PENGARUH EKSTRAK KURMA (Phoenix dactylifera) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans SECARA IN VITRO. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
Cover.pdf

Download (580kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (115kB)
[img] Text
Daftarisi.pdf

Download (141kB)
[img] Text
pernyataan_publikasi.pdf

Download (605kB)
[img] Text
babI.pdf

Download (125kB)
[img] Text
babII.pdf
Restricted to Registered users only

Download (664kB)
[img] Text
babIII.pdf
Restricted to Registered users only

Download (496kB)
[img] Text
babIV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
babV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (113kB)
[img] Text
daftar_pustaka.pdf

Download (202kB)
[img] Text
lampiran.pdf

Download (1MB)

Abstract

Kurma (Phoenix dactylifera) sebagai pengobatan antifungi yang aman dikonsumsi oleh manusia. Kurma sebagai antifungi mengandung kandungan flavonoid dan tannin. Flavonoid bekerja dengan dapat berikatan dengan dinding sel jamur yang bersifat lipofilik sehingga dapat mengganggu sintesis kitin pada dinding sel, sedangkan tannin bekerja menghancurkan dari membrane sel jamur dan mengganggu permeabilitas sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kurma terhadap pertumbuhan Candida albicans secara in vitro. Jenis penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groups design. Sampel berupa jamur Candida albicans isolate klinik setara mc Farland 1.5x108 CFU/ml yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan ekstrak. KI (ekstrak kurma hijau pelarut methanol), K2 (ekstrak kurma hijau pelarut etanol), K3 (ekstrak kurma kuning pelarut methanol), K4 (ekstrak kurma kuning pelarut etanol), K5 (ekstrak kurma matang pelarut methanol). Setiap perlakuan ekstrak terdapat 5 kelompok yaitu 1000 mg/ml, 800 mg/ml, 400mg/ml, 200mg/ml, dan 100 mg/ml. Perlakuan terhadap Candida albicans dilakukan dengan menggunakan metode kirby bauer dengan mengukur zona hambat disekeliling disk yang telah direndam pada masing-masing ekstrak kemudian diinkubasi selama 24 jam. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam nilai rata-rata dan standard deviasi. Hasil penelitian tidak ditemukan diameter zona hambat pada semua jenis ekstrak kurma dalam berbagai dosis, sedangkan pada kelompok control positif yaitu flukonazol disk ditemukan zona hambat sebesar 25,5 + 1,0 mm. Disimpulkan tidak terdapat pengaruh ekstrak kurma terhadap pertumbuhan Candida albicans secara in vitro. Kata kunci: Ekstrak kurma, Candida albicans

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 26 Dec 2019 06:39
Last Modified: 26 Dec 2019 06:39
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/14227

Actions (login required)

View Item View Item