PENGARUH PENYINARAN INFRARED TERHADAP JUMLAH SEL MAST PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II Studi Eksperimental In-Vivo pada Tikus Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus)

Imani, Nilam Nur (2018) PENGARUH PENYINARAN INFRARED TERHADAP JUMLAH SEL MAST PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II Studi Eksperimental In-Vivo pada Tikus Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
Cover.pdf

Download (583kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (7kB)
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (109kB)
[img] Text
Publikasi.pdf

Download (440kB)
[img] Text
Bab I.pdf

Download (14kB)
[img] Text
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (221kB)
[img] Text
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (148kB)
[img] Text
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (306kB)
[img] Text
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (216kB)
[img] Text
Lampiran.pdf

Download (693kB)

Abstract

Luka bakar terbuka apabila tidak ditangani dengan baik berisiko pada komplikasi dan infeksi. Sinar laser telah diteliti dapat meningkatkan jumlah sel mast pada luka bakar. Namun pemanfaatan sinar infrared terhadap peningkatan sel mast pada luka bakar belum dilakukan. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh penyinaran infrared terhadap peningkatan sel mast pada pengobatan luka bakar derajat II. Jenis penelitian ini eksperimental dengan post test only control group design. Subjek penelitian 24 ekor tikus putih galur wistar yang dibagi 4 kelompok. Semua tikus dibuat model luka bakar dengan cara ditempel plat panas. Kelompok 1 luka bakar tidak diberi perlakuan, kelompok 2 luka bakar dibalut dengan kasa lembab diganti 1x/ hari dengan penambahan NaCl 0,9% jika kasa kering sebelum diganti. Kelompok 3 luka bakar dibalut kasa lembab dan diberi MEBO 1x/hari. Kelompok 4 luka bakar dibalut kasa lembab dan diberi MEBO dan disinari infrared dengan jarak 36 cm 1x/hari. Jumlah sel mast dihitung secara mikroskopis menggunakan pengecatan HE dengan perbesaran 400x. Perbedaan jumlah sel mast antar kelompok dianalisis dengan uji one way anova dilanjutkan dengan post hoc LSD. Rerata jumlah sel mast pada kelompok 1: 8,33 ± 0,83; kelompok 2: 11,17 ± 0,75; kelompok 3: 16,00 ± 0,89; dan kelompok 4: 21,50 ± 1,05. Rerata jumlah sel mast di keempat kelompok berbeda bermakna (p=0,000). Uji post hoc LSD menghasilkan nilai p<0,05 untuk semua perbandingan rerata jumlah sel mast antar dua kelompok. Disimpulkan bahwa penyinaran infrared berpengaruh terhadap peningkatan sel mast pada pengobatan luka bakar derajat II. Kata kunci : Infrared, Sel Mast, Luka Bakar

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 11 Nov 2019 07:54
Last Modified: 11 Nov 2019 07:54
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/13065

Actions (login required)

View Item View Item