AFUAN, RINTHO DWIKI (2018) "penyelesaian sengketa kebudayaan antara Indonesia-Malaysia dalam.perspektif hukum I nternasional". Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
Cover.pdf Download (463kB) |
|
Text
Daftarisi.pdf Download (55kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (60kB) |
|
Text
pernyataan_publikasi.pdf Download (220kB) |
|
Text
babI.pdf Download (140kB) |
|
Text
babII.pdf Restricted to Repository staff only Download (163kB) |
|
Text
babIII.pdf Restricted to Repository staff only Download (59kB) |
|
Text
babIV.pdf Restricted to Repository staff only Download (154kB) |
|
Text
babV.pdf Restricted to Repository staff only Download (73kB) |
|
Text
daftar_pustaka.pdf Download (89kB) |
Abstract
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses penyelesaian sengketa kebudayaan antara Indonesia-Malaysia ditunjau dalam perspektif hukum Internasional.Hubungan Indonesia dan Malaysia sering dipahami dan dilihat secara sama karena merupakan negara yang serumpun dalam kebudayaan, tidak berbeda jauh kebudayaan yang ada di Indonesia dan Malaysia, maka mau tidak mau kasus sengketa terutama kebudayaan akan sering terjadi. Dari itu tujuan penenlitian ini ialah untuk mengetahui konsep perlindungan hukum kebudayaan seni tari ditinjau dalam perspektif hukum Internasional, dan untuk menganalisis model ideal penyelesaian sengketa kebudayaan antara Indonesia dan Malaysia dalam perspektif hukum Internasional. Metode penelitian yang penulis gunakan ialah metode penelitian Yuridis Normatif, yaitu metode pendekatan yang dilakukan berdasarkan bahan-bahan hukum dan teori-teori yang mengacu pada undang-undang yang digunakan untuk menjawab semua permasalahan pokok yang telah disebutkan. Penyelesaian sengketa kebudayaan dapat diselesaikan melalui jalur politik dan jalur hukum. Jalur politik tanpa melalui pengadilan yakni mediasi, konsiliasi, negosiasi, penilaian para ahli, dan pencarian fakta. Sedangkan yang kedua melalui jalur hukum yakni melalui pengdilan Internasional dan arbitrase, dan perlindungan hukum kebudayaan dibagi menjadi dua yakni perlindungan soft law dan perlindungan hard law.Meskipun sudah cukup jelas perlindungan Hukum kebudayaan tetapi pemerintah Indonesia harus lebih bisa menjaga segala kebudayaan di negara Indonesia, karena merupakan warisan untuk anak cucu kita kelak. Kata Kunci : Sengketa Budaya, Indonesia-Malaysia, Perspektif Internasional
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 11 Nov 2019 02:58 |
Last Modified: | 11 Nov 2019 02:58 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/12980 |
Actions (login required)
View Item |