ANALISIS KESTABILAN PLATFORM RUMAH APUNG (FLOATING HOUSE) DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN

ASRASAL, ASWAD (2018) ANALISIS KESTABILAN PLATFORM RUMAH APUNG (FLOATING HOUSE) DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN. Masters thesis, Fakultas Teknik UNISSULA.

[img] Text
Abstrak.pdf

Download (106kB)
[img] Text
babI.pdf

Download (176kB)
[img] Text
babII.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
babIII.pdf
Restricted to Registered users only

Download (215kB)
[img] Text
babIV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
Cover.pdf

Download (226kB)
[img] Text
daftar_pustaka.pdf

Download (224kB)
[img] Text
Daftarisi.pdf

Download (327kB)
[img] Text
lampiran.pdf

Download (421kB)
[img] Text
publikasi.pdf

Download (135kB)

Abstract

Tingginya kebutuhan lahan yang strategis untuk membangun, membuat harga tanah semakin mahal, sehingga berbagai upaya dilakukan dalam mendapatkan lahan untuk membangun, salah satunya dengan cara reklamasi. Dampak buruk reklamasi terhadap lingkungan adalah banjir karena kurangnya daerah tampungan air. Dalam hal ini, peneliti menawarkan konsep rumah dengan cara membangun tanpa melakukan reklamasi yaitu dengan konsep Rumah apung. Rumah apung (Floating House) merupakan struktur bangunan yang terapung diatas air dengan mengandalkan berat dan luas bidang yang ditenggelamkan sebagai parameter beban yang mampu dipikul oleh struktur tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan tiga jenis material platform yaitu Pipa PVC, Bambu dan Styrofoam dengan parameter kekuatan daya apung (Fa) dan Rencana Anggaran Biaya. Hasil analisis total berat struktur (G) yaitu sebesar 463.239,6 Newton. Kekuatan daya apung (Fa) struktur palatform menggunakan metrial Pipa PVC yaitu sebesar 648.792 Newton, maka Fa/G = 1,4 lebih besar dari angka keamanan yang ditetapkan (1,4>1,2), Bambu yaitu sebesar 833.718,6 Newton (1,8>1,2) dan Styrofoam yaitu sebesar 588.000 Newton (1,3>1,2). Sistem sambungan pada rangka platform rumah apung merupakan sistem sambungan baut, berdiameter 3 cm dengan panjang angkur 22 cm berjumlah 4 baut pada setiap sambungan. Analisis Rencana Anggaran Biaya menggunakan bahan material Pipa PVC membutuhkan biaya sebesar Rp 379.500.000,00 (253 % ) lebih mahal dari angka yang ditetapkan dan material Bambu membutuhkan biaya sebesar Rp 157.949.000,00 (105 % ) lebih mahal dari angka yang ditetapkan sedangkan untuk material Styrofoam membutuhkan biaya sebesar Rp 133.100.000,00 (88,7 % ) lebih murah dari angka yang ditetapkan. Hasil perbandingan berdasarkan Parameter gaya apung platform (Fa) dan Rencana Anggaran Biaya maka material Pipa PVC di kategorikan “efektif tidak ekonomis” material Bambu di kategorikan “efektif tidak ekonomis” dan material Styrofoam di kategorikan “efektif dan ekonomis”. Berdasarkan hal tersebut diatas, akan digunakan bahan styrofoam sebagai material platform Rumah Apung. Kata Kunci: Floating House, Platform, Gaya Apung ,Pipa PVC, Bambu, Stryfoam.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Teknik Sipil
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 07 Nov 2019 04:23
Last Modified: 07 Nov 2019 04:23
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/12827

Actions (login required)

View Item View Item