Apriana, Rifka Annisa (2018) KEKUATAN HUKUM BACK UP MINUTA AKTA YANG DI SIMPAN DI DALAM MEDIA PENYIMPANAN DATA KOMPUTER OLEH NOTARIS SEBAGAI ALAT BUKTI MENURUT HUKUM ACARA PERDATA DI INDONESIA. Masters thesis, Fakultas Hukum UNISSULA.
|
Text
COVER_1.pdf Download (519kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK_1.pdf Download (13kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI_1.pdf Download (183kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I_1.pdf Download (290kB) | Preview |
|
Text
BAB II_1.pdf Restricted to Registered users only Download (583kB) |
||
Text
BAB III_1.pdf Restricted to Registered users only Download (365kB) |
||
Text
BAB IV_1.pdf Restricted to Registered users only Download (10kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA_1.pdf Download (226kB) | Preview |
|
|
Text
PUBLIKASI_1.pdf Download (269kB) | Preview |
Abstract
Kekuatan pembuktian yang terletak pada dokumen elektronik (berupa scan) ataupun minuta akta yang disimpan di dalam media penyimpanan data komputer sebagai alat bukti karena asli akta atau minuta akta Notaris hilang atau musnah akibat force majeure.untuk kemudian dijadikan alat bukti sebagai pengganti dari minuta akta Notaris yang hilang. Permasalahan yang diangkat adalah: (1) Mengapa diperlukan backup minuta akta yang disimpan ke dalam media penyimpanan data komputer? (2) Bagaimanakah kekuatan hukum backup minuta akta yang disimpan di dalam media penyimpanan data komputer sebagai alat bukti pengganti minuta akta Notaris yang hilang akibat force majeure di pengadilan? Metode penelitian yang dipakai adalah: (1) Metode Pendekatan Yuridis Normatif (2) Spesifikasi Penelitian bersifat deskriptif (3) Sumber dan Jenis data menggunanakan data sekunder dengan menggunakan: Bahan Hukum Primer, Bahan Hukum Sekunder dan Bahan Hukum Tersier (4) Teknik Pengumpulan Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Kepustakaan dan Wawancara (5) Metode Analisis Data secara deskriptif kualitatif. Permasalahan ini dianalisis dengan teori keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum. Berdasarkan teori di atas, maka hasil pembahasan dan penelitian adalah: (1) Penyimpanan minuta akta ke dalam bentuk digital dirasa perlu untuk memudahkan Notaris yang bersangkutan dalam menjalankan jabatannya. Ditambah lagi, penyimpanan dalam bentuk digital tersebut tidak memerlukan ruangan khusus dan dapat terhindar dari kemungkinan terjadinya peristiwa force majeur seperti kebakaran atau banjir yang dapat memusnahkan protokol tersebut. (2) Kekuatan pembuktian dari bentuk ubahan tersebut harus sama sesuai dengan kekuatan pembuktian dari bentuk asalnya. Dengan kata lain scan minuta akta tidak dapat berdiri sendiri sebagai alat bukti harus dilengkapi dengan asli minuta akta, atau apabila hilang maka harus disertai dengan keterangan atau dengan jalan apapun secara sah menyatakan bahwa alat bukti tersebut telah sesuai dengan aslinya (pasal 1889 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata) Maka, dari hasil pembahasan dan penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Perlunya backup minuta akta di komputer untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. (2) Kekuatan hukum backup minuta akta tersebut dianggap sempurna apabila disertai dengan bukti penguat lainnya seperti surat-surat lain dan keterangan saksi. Dan saran dari penulis agar Notaris lebih mempertimbangkan kembali pembackup-an akta ke dalam komputer dan lebih baiknya dalam bentuk scanan karena dalam bentuk scanan sudah valid tidak dapat lagi diubah bentuknya. Kata Kunci: Kekuatan Hukum, Cyber Notary, Backup Minuta Akta, Alat bukti
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Pascasarjana > Magister Kenotariatan |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 30 Oct 2018 03:29 |
Last Modified: | 30 Oct 2018 03:29 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/11921 |
Actions (login required)
View Item |