PENENTUAN LOKASI BASE TRANSCEIVE STATION (BTS) BERSAMA DI KOTA SEMARANG DENGAN MODEL SET COVERING PROBLEM (SCP)

HAMIRUDIN, HAMIRUDIN (2018) PENENTUAN LOKASI BASE TRANSCEIVE STATION (BTS) BERSAMA DI KOTA SEMARANG DENGAN MODEL SET COVERING PROBLEM (SCP). Undergraduate thesis, Fakultas Teknologi Industri UNISSULA.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (92kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (158kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (157kB) | Preview
[img]
Preview
Text
PUBLIKASI.pdf

Download (452kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1.pdf

Download (103kB) | Preview
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (791kB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (316kB)
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (90kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (10MB)

Abstract

Jumlah base transceiver station (BTS) semakin meningkat dari tahun ketahun berbanding lurus dengan tingkat permintaan konsumen yang harus dilayani oleh pengguna jasa telekomunikasi. Kota Semarang adalah kota ATLAS sebagai kota terbesar ke-5 di Indonesia. Hal tersebut menyebabkan tingkat kebutuhan penggunaan telepon seluler yang sangat tinggi. Saat ini tercatat 185 tower berdiri di kota Semarang yang digunakan 4 operator seluler GSM untuk dapat menjangkau permintaan konsumen. Banyaknya BTS mengakibatkan kota menjadi hutan tower yang menjulang tinggi yang tentunya merusak keindahan kota. Hal ini terjadi karena operator-operator jaringan masih mendirikan tower-towernya masing-masing. Selain itu pemerintah telah mengeluarkan peraturan untuk menata menara telekomunikasi diantaranya adalah Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Kominfo dan Kepala BKPM tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi dan Peraturan Pemerintah Kota Semarang telah menerbitkan Peraturan Walikota No 8 Tahun 2007 tentang tata cara penyelenggaraan penataan menara telekomunikasi bersama di kota semarang. Oleh karena itu, dengan penggunaan BTS secara bersama-sama akan memberikan penghematan biaya operasional yang harus dikeluarkan operator seluler, dan dapat menjaga nilai estetika kota Semarang.. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengevaluasi titik-titik BTS existing saat ini untuk dapat memperoleh titik-titik optimum lokasi BTS bersama di kota semarang yang dapat mencover seluruh permintaan pelanggan seluler di Kota Semarang. Penelitian ini akan menggunakan metode set covering problem (SCP). Metode ini bertujuan untuk menentukan jumlah minimal fasilitas dan menentukan lokasi agar setiap permintaan dapat dipenuhi oleh minimal satu fasilitas. Metode ini menggunakan algoritma integer biner, dimana hasil yang didapatkan berupa bilangan biner (0 atau 1). Terdapat 279 titik yang menjadi titik-titik pusat permintaan pelanggan operator seluler yang ada dikota Semarang yang dilayani oleh 185 BTS saat ini. Dengan menggunakan model set covering problem ditemukan jumlah optimal yang dapat digunakan sebagai BTS Bersama yakni sebanyak 62 BTS. Penurunan jumlah tersebut bersamaan dengan penghematan biaya operasional sebesar Rp 462.627.600.000 dari biaya awal sebesar Rp 695.822.000.000 menjadi Rp 233.194.400.000, atau turun sebanyak 66,49%. Kata kunci : BTS Bersama, Set Covering Problem, Penentuan Lokasi

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknologi Industri
Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 30 Oct 2018 02:34
Last Modified: 30 Oct 2018 02:34
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/11651

Actions (login required)

View Item View Item