Usroh, Fataaturrohmatil (2018) HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS AKTIVITAS FISIK DENGAN SINDROM METABOLIK - Studi Observasional Analitik Pasien Rawat Jalan di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang periode Bulan Februari-Maret 2018. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.
|
Text
1. Cover.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
2. Abstrak.pdf Download (122kB) | Preview |
|
|
Text
4. BAB I.pdf Download (314kB) | Preview |
|
|
Text
3. Daftar Isi.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
5. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text
6. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (455kB) |
||
Text
7. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (322kB) |
||
Text
8. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (304kB) |
||
|
Text
9. Daftar Pustaka.pdf Download (311kB) | Preview |
|
|
Text
PUBLIKASI.pdf Download (295kB) | Preview |
Abstract
Sindrom Metabolik merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus tipe 2, dan berbagai komplikasi lainnya. Prevalensi sindrom metabolik di Indonesia sebesar 13,13%. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan intensitas aktivitas fisik dengan sindrom metabolik. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian crossectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari – Maret 2018 di poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel sebanyak 88 sampel dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel minimal. Pengukuran intensitas aktivitas fisik menggunakan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Sindrom metabolik dinilai dengan mengukur tekanan darah sistole dan diastole, kadar gula darah puasa, kadar trigliserid, dan indeks masa tubuh. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan adalah korelasi koefisien kontingensi. Hasil penelitian menunjukkan dari 88 responden, sejumlah 74 (84,09%) mengalami sindrom metabolik, 41 (46,6%) responden intensitas aktivitas fisiknya ringan, 34 (38,6%) responden intensitas aktivitas fisiknya sedang dan 13 (14,8%) responden intensitas aktivitas fisiknya berat. Hasil analisis intensitas aktivitas fisik dengan sindrom metabolik tidak bermakna (p= 0,234; c=0,078). Intensitas aktivitas fisik dan komponen sindrom metabolik yang menunjukkan hubungan bermakna adalah tekanan sistole (p=0,020; c=0,286) dan kadar gula darah (p=0,014; c=0,297). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas aktivitas fisik dengan komponen sindrom metabolik tekanan sistole dan kadar gula darah puasa dengan keeratan lemah. Tetapi tidak terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas aktivitas fisik dengan sindrom metabolik. Kata Kunci : intensitas aktivitas fisik, sindrom metabolik, IPAQ
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 05 Oct 2018 03:55 |
Last Modified: | 05 Oct 2018 03:55 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/10976 |
Actions (login required)
View Item |