ANALISIS FAKTOR –FAKTOR PREDIKTOR TERJADINYA KEKAMBUHAN PTERIGIUM

Amaliawati, Mutiara Putri (2018) ANALISIS FAKTOR –FAKTOR PREDIKTOR TERJADINYA KEKAMBUHAN PTERIGIUM. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.

[img]
Preview
Text
1. Cover.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text
6. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
4. BAB I.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
8. BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
Publikasi.pdf

Download (305kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3. Daftar Isi.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
5. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
9. Daftar Pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
7. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
2. Abstrak.pdf

Download (128kB) | Preview

Abstract

Latar belakang: Pterigium merupakan jaringan fibrovasukular berbentuk sayap yang tumbuh pada konjungtiva dan meluas hingga ke kornea. Meskipun telah dilakukan tindakan operasi, pterigium ini dapat kambuh. Penelitian ini bermaksud mengetahui faktor-faktor prediktor kekambuhan pterigium. Metode: Jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian 150 orang pasien pterigium yang telah menjalani operasi pterigium baik dengan teknik bare sclera dan teknik conjungtival autograft di Semarang Eye Center Rumah Sakit Islam (SEC RSI) Sultan Agung Semarang pada periode Januari 2013 – Desember 2015. Faktor-faktor prediktor yang diteliti meliputi umur, jenis kelamin, okupasi, lateralisasi, derajat, teknik operasi, dan terapi adjuvan, yang data-datanya diperoleh dari catatan medis. Data kemudian dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil: kekambuhan pterigium 26,9% pada umur < 40 tahun dan 40,3% pada umur > 40 tahun (p=0,201). Kekambuhan pterigium pada laki-laki 39,5%, perempuan 36,2% (p=0,681). Kekambuhan pterigium pada pekerjaan outdoor 40,2% sedangkan pada indoor 35,3% (p=534). Kekambuhan pterigium pada lateralisasi bilateral 51,3% sedangkan unilateral 33,3% (p=0,047). Kekambuhan pterigium pada derajat 2 sebanyak 38,1%; pada derajat 3 dan 4 masing-masing 41,9% dan 28,0% (p=0,480). Kekambuhan pterigium pada teknik baresclera 57,8% sedangkan pada conjungtival autograft 8,3% (p=0,000). Kekambuhan pterigium pada tanpa terapi tambahan 50,9% dan 0% pada pengguna terapi tambahan. Kesimpulan: Teknik operasi merupakan predictor independen dari kekambuhan pterigium setelah disesuaikan dengan usia dan lateralisasi. Kata kunci: Kekambuhan Pterigium, Faktor-faktor Prediktor

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 30 May 2018 06:19
Last Modified: 30 May 2018 06:19
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/10858

Actions (login required)

View Item View Item