ANALISA KOORDINASI PROTEKSI PENYULANG CEPU1 DENGAN RECLOSER CEPU 1-94 MENGGUNAKAN ETAP 12.6

PUTRA, ADE SURYA (2017) ANALISA KOORDINASI PROTEKSI PENYULANG CEPU1 DENGAN RECLOSER CEPU 1-94 MENGGUNAKAN ETAP 12.6. Undergraduate thesis, Fakultas Teknologi Industri UNISSULA.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (7kB) | Preview
[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (271kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (117kB) | Preview
[img]
Preview
Text
PUBLIKASI.pdf

Download (339kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (22kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (863kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (419kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8kB)

Abstract

Keandalan adalah salah satu tolak ukur kualitas energi listrik. PLN sebagai penyedia energi listrik wajib menyediakan energi listrik yang handal dan berkualitas. PLN Cepu dalam hal ini disuplai oleh 5 penyulang Cepu 1 sampai dengan 5. Masing masing penyulang tersebut sudah dipasang recloser yang gunanya membatasi area padam pada section yang terganggu. Akan tetapi hal ini tidak berlaku pada penyulang Cepu 1. Gangguan yang disebabkan setelah recloser sering kali membuat penyulang padam. Hal ini mengakibatkan padam seluruh penyulang dan keandalan jaringan terganggu. Akibatnya, kinerja Rayon Cepu memburuk akibat koordinasi proteksi antara recloser dan penyulang yang salah.Oleh karena itu, penulis tergerak untuk menganalisa penyebab miskoordinasi antara Recloser dan PMT Cepu1. Analisa menggunakan program ETAP Powerstation 12.6 menunjukkan bahwa koordinasi penyulang dan recloser tidak bekerja karena setting waktu relay instanaeous Penyulang adalah 0 s. Setting ini terlalu kecil sehingga tidak memberikan recloser cukup waktu untuk bekerja lebih dulu dari penyulang. Hasil analisa menggunakan ETAP 12.6 diketahui bahwa ada 2 solusi alternatif untuk memperbaiki koordinasi proteksi. Yang pertama menambah setting waktu instanaeous penyulang menjadi 0,1 s. Yang kedua memindah recloser menjauh 11km dari Gardu Induk Cepu. Hasil simulasi ETAP menunjukkan bahwa ketika setting waktu PMT instanaeous dirubah menjadi 0,1 s, maka koordinasi proteksi PMT-recloser berjalan dengan baik. Hal yang sama diketahui ketika dijalankan simulasi recloser dipindah menjauh 11 km dari GI. Simulasi ETAP menunjukkan koordinasi recloser dan PMT berjalan optimal. kata kunci : Recloser, Penyulang, setting, koordinasi

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Fakultas Teknologi Industri
Fakultas Teknologi Industri > Teknik Elektro
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 13 Feb 2018 07:00
Last Modified: 13 Feb 2018 07:00
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/10374

Actions (login required)

View Item View Item