PENYIDIKAN TERHADAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN DI KEPOLISIAN RESORT KENDAL

Nastain, Robie Agus (2015) PENYIDIKAN TERHADAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN DI KEPOLISIAN RESORT KENDAL. Undergraduate thesis, Fakultas Hukum UNISSULA.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (481kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (498kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar isi.pdf

Download (496kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (89kB) | Preview

Abstract

“Penyidikan Terhadap Tindak Pidana Pembunuhan di Kepolisan Resort Kendal” merupakan penelitian yang dilatarbelakangi meningkatnya kejahatan di wilayah hukum Kabupaten Kendal khususnya tindak pidana pembunuhan menjadi tantangan bagi Kepolisian di wilayah hukum setempat dalam menemukan pelaku dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar dapat menekan angka tindak pidana pembunuhan tersebut. Polisi yang merupakan salah satu aparat penegak hukum memiliki peran penting dalam penegakan hukum pidana agar tercipta ketertiban dan keamanan di masyarakat. Pelaksanaan tugas Kepolisian terdapat dalam Pasal 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Sedangkan wewenang selaku penyidik diatur dalam Pasal 15 dan Pasal 16 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian inia dalah (a) Bagaimana proses penyidikan tindak pidana pembunuhan di Kepolisian Resort Kendal ? dan (b) Kendala apa yang dihadapi penyidik dalam penyidikan tindak pidana pembunuhan? Dalam spesifikasi dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder, teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan studi dokumentasi. Dari penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh hasil bahwa proses penyidikanTindak Pidana Pembunuhan menurut Pasal 338 KUHP di Kepolisian Resort Kendal, diawali dengan penyelidikan ketika mendapatkan laporan terjadinya tindak pidana pembunuhan dari sumber terpercaya, kemudian dilanjutkan penyidikan. Dengan ditemukan adanya bukti permulaan atau bukti yang cukup agar dapat dilakukan tindakan lanjut berupa penyidikan. Kemudian dilakukan penyidikan, penyidik melakukan serangkaian proses penyidikan antara lain dengan melakukan pemeriksaan barang bukti dan juga terhadap tersangka serta saksi-saksi Dalam tindakan ini penyidik dapat melakukan upaya paksa yakni penyitaan, penangkapan, penahanan dan pengeledahan. Dari hasil pengumpulan bukti-bukti dan pemanggilan saksi maka tindak pidana kejahatan pembunuhan tersebut menjadi jelas serta dapat menetapkan tersangkanya sebagai pelaku tindak pidana tersebut dan menerbitkan Berita Acara Pemeriksaan. Kendala yang dihadapi dalam proses penyidikan tindak pidana pembunuhan pertama, pencarian bukti dan saksi sering dalam tindak pidana pembunuhan tempat kejadian perkara rusak ketika dilakukan pertolongan korban oleh masyarakat di atasi dengan penyuluhan kepada masyarakat. Kedua, larinya tersangka dilakukan pengejaran dan bekerjasama dengan instansi terkait dan terakhir adalah upaya penghilangan barang bukti, diatasi dengan tersangka diminta menunjukkan lokasi terakhir penghilangan barang bukti. Kata Kunci :Penyidikan, TindakPidanaPembunuhan

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 01 Sep 2015 01:38
Last Modified: 01 Sep 2015 01:38
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/1027

Actions (login required)

View Item View Item