Fuadah, Hana Rahmi (2017) PENGARUH EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum) TERHADAP ZONA HAMBAT Staphylococcus aureus Studi In vitro Terhadap Isolat Bakteri Staphylococcus aureus yang Menghasilkan Enzim Penisilinase. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.
|
Text
COVER.pdf Download (923kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (12kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (273kB) | Preview |
|
|
Text
PUBLIKASI.pdf Download (806kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (210kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (350kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (445kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (281kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (124kB) |
Abstract
Tonsilitis kronik merupakan peradangan kronik yang terjadi karena infeksi berulang pada tonsil yang diakibatkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Pemberian antibiotik sebagai gold standar tatalaksana tonsilitis seringkali diberikan tanpa bukti data empiris, yang menyebabkan timbulnya resistensi antibiotik dan penurunan kualitas hidup pasien. Daun kemangi dapat digunakan sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak daun kemangi terhadap zona hambat Staphylococus aureus. Penelitian eksperimental in vitro dengan rancangan post test only control group design metode disk difusi ini menggunakan bakteri swab tonsilitis kronik Staphylococcus aureus yang dibagi menjadi 5 kelompok uji yang direplikasi sebanyak 5 kali dan memiliki konsentrasi ekstrak tehnik maserasi yang berbeda tiap kelompok. Ocimum basilicum (O): O1 dengan ekstrak 100 mg/ml, O2 dengan ekstrak 80 mg/ml, O3 dengan ekstrak 60 mg/ml, kontrol positif (KP) dan kontrol negatif (KN). Hasil rerata zona hambat yaitu O1 100 mg/ml 56 + 0,630; O2 80 mg/ml 8,82 + 0,882; O3 60mg/ml 9,17 + 0,336; KP 29,3 + 0,273, dan KN 0,00 + 0,00 mm. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis, hasilnya terdapat perbedaan diameter zona hambat antar berbagai kelompok (p<0,05). Data dianalisis dengan uji Mann Whitney menunjukkan ada perbedaan signifikan antara seluruh konsentrasi terhadap kontrol negatif dan positif (p<0,05). Akan tetapi tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara tiap konsentrasi (p>0,05). Ekstrak daun kemangi berpengaruh terhadap zona hambat Staphylococcus aureus dibandingkan kelompok kontrol negatif dan positif, namun memiliki zona hambat yang kurang efektif. Kata kunci : Ekstrak daun kemangi, tonsilitis kronik, Staphylococcus aureus
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 13 Feb 2018 03:38 |
Last Modified: | 13 Feb 2018 03:38 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/10056 |
Actions (login required)
View Item |