ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN (Continuity of Care) PADA NY. S G1P0A0 UMUR 33 TAHUN DI PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG

Zulfa, Vivi Theria (2017) ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN (Continuity of Care) PADA NY. S G1P0A0 UMUR 33 TAHUN DI PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG. Diploma thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (94kB) | Preview
[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (825kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (157kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (144kB) | Preview
[img]
Preview
Text
PUBLIKASI.pdf

Download (352kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (202kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (491kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (145kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (591kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (88kB)

Abstract

Kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan nifas merupakan proses fisiologis yang dilalui oleh wanita. Dalam proses tersebut kemungkinan dapat berjalan normal dan dapat pula terjadi masalah yang dapat berpengaruh pada angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Maka dari itu, asuhan secara berkelanjutan (Continuity of Care) perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan dari penulisan ini adalah memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan dari masa hamil sampai dengan nifas. Laporan Tugas Akhir ini ditulis dalam bentuk studi kasus dengan menggunakan pendekatan 7 langkah manajemen kebidanan Hellen Varney dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Sampel yang digunakan sebanyak 1 orang, yaitu Ny. S di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang. Hasil studi kasus diperoleh diagnosis G1P0A0 umur 33 tahun hamil 36 minggu fisiologis, dengan persalinan patologis karena ibu mengalami oligohidramnion dan gagal induksi maka dilakukan operasi caesar, bayi baru lahir fisiologis, dan nifas patologis karena ibu mengalami subinvolusi uterus. Pada masa kehamilan, pemeriksaan 10T pada ibu tidak terpenuhi. Pada persalinan, tidak dilakukan proses IMD. Pada bayi baru lahir, KN-1 dilakukan lebih awal yaitu saat bayi berumur 4 jam. Pada masa nifas, KF-1 yang dilakukan lebih awal bersamaan dengan KN-1 dan saat 6 minggu post partum ibu belum memilih jenis KB yang diinginkan. Berdasarkan hasil studi kasus dapat disimpulkan bahwa terdapat kesenjangan antara teori dengan praktik dalam hal asuhan kebidanan yang diberikan. Asuhan yang diberikan pada pasien disesuaikan pula dengan kebutuhan dan kondisi pasien karena setiap individu memiliki keunikan masing-masing. Kata Kunci : Asuhan Kebidanan Kehamilan, Persalinan, BBL, dan Nifas

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Kebidanan
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 12 Feb 2018 05:33
Last Modified: 12 Feb 2018 05:33
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/9996

Actions (login required)

View Item View Item