ANALISIS HAMBATAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI GARIS DAN SUDUT BERDASARKAN TEORI BRUNER

Susilowati, Nanik (2017) ANALISIS HAMBATAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI GARIS DAN SUDUT BERDASARKAN TEORI BRUNER. Undergraduate thesis, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISSULA.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (631kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (222kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (189kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (119kB) | Preview
[img]
Preview
Text
PUBLIKASI_1.pdf

Download (142kB) | Preview
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (256kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (90kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (534kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (200kB) | Preview
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Kata Kunci : Hambatan Kemampuan Berpikir kritis, Teori Bruner Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hambatan berpikir kritis dalam menyelesaikan soal materi garis dan sudut berdasarkan teori Bruner yaitu tahap enaktif, tahap ikonik, dan tahap simbolik. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode pengumpulan data diperoleh dari metode tes kemampuan berpikir kritis dan metode non-tes berupa wawancara. Metode tes berupa soal uraian yang diberikan pada 30 siswa kelas VII-G SMP Negeri 32 Semarang. Hasil tes menunjukkan 4 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi, 12 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis sedang, dan 14 siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah. Dari hasil tersebut akan diambil 6 subjek dengan ketentuan 2 siswa mewakili setiap tingkat kemampuan berpikir kritis. Metode-non tes berupa wawancara diberikan pada subjek penelitian. Hasil tes dan wawancara dari subjek penelitian dianalisis berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis yaitu: (1) menginterpretasi; (2) menganalisis; (3) mengevaluasi; (4) menginferensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) siswa dengan kemampuan berpikir kritis tinggi memiliki pemahaman Bruner pada tahap enaktif dan ikonik, siswa dengan kemampuan berpikir kritis sedang memiliki pemahaman Bruner pada tahap Enaktif, dan siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah tidak memiliki pemahaman Bruner. (2) Siswa dengan kemampuan berpikir kritis tingggi memiliki hambatan dalam menyelesaikan soal ikonik yaitu kesulitan dalam menginterpretasi dan menganalisis, hambatan pada tahap simbolik yaitu kesulitan menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menginferensi. Siswa dengan kemampuan berpikir kritis sedang memiliki hambatan pada tahap Bruner ikonik yaitu kesulitan menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menginferensi, pada tahap simbolik yaitu kesulitan menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi, mnginferensi. Siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah memiliki hambatan pada tahap enaktif, ikonik, dan simbolik dengan rata-rata kesulitan yang dimiliki yaitu kesulitan menginterpretasi soal, menganalisis soal, mengevaluasi soal, dan menginferensi soal. Kesulitan menginterpretasi adalah kesulitan mengurutkan dan menyusun informasi baru, kesulitan menganalisis adalah kesulitan untuk memulai dan mempertahankan sebuah proyek atau penyelidikan mandiri, kesulitan mengevaluasi adalah kesulitan dalam memmbentuk opini dan membenarkan pandangan, dan kesulitan menginferensi adalah kesulitan membuat penilaiain dengan sedikitnya kesadaran akan kriteria yang digunakan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Matematika
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 24 Nov 2017 02:42
Last Modified: 24 Nov 2017 02:42
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/7950

Actions (login required)

View Item View Item