Hidayat, Muhammad Nur (2017) POLA KOMUNIKASI SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PROBING PROMPTING BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS. Undergraduate thesis, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISSULA.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (11kB) | Preview |
|
|
Text
PUBLIKASI.pdf Download (92kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (120kB) | Preview |
|
|
Text
COVER.pdf Download (406kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (201kB) | Preview |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (88kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (254kB) |
||
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (430kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (292kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Kata Kunci: Pola Komunikasi, Probing Prompting, Berpikir Kritis. Komunikasi adalah urat nadi dari proses pembelajaran, tanpa komunikasi yang baik maka akan sulit untuk memcapai tujuan pembelajaran. Setiap siswa memiliki pola komunikasi yang berbeda begitupun dengan tingkat kemampuan berpikir kritis. Setiap siswa juga memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis yang berbeda pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi siswa dalam pembelajaran berbasis masalah dengan teknik probing prompting. Sebelumnya siswa dikelompokkan berdasarkan tingkatan kemampuan berpikir kritis melalui tes kemampuan berpikir kritis. 10 siswa kelas VIII I di SMP Negeri 32 Semarang dijadikan subjek penelitian dengan: 2 siswa kemampuan berpikir kritis kategori sangat tinggi, 2 siswa kemampuan berpikir kritis kategori tinggi, 2 siswa kemampuan berpikir kritis kategori sedang, 2 siswa kemampuan berpikir kritis kategori rendah, dan 2 siswa kemampuan berpikir kritis kategori sangat rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan berpikir kritis kategori sangat tinggi cenderung memiliki tiga pola komunikasi atau seluruh pola komunikasi, Siswa dengan kemampuan berpikir kritis kategori tinggi cenderung memiliki pola komunikasi aksi dan interaksi, Siswa dengan kemampuan berpikir kritis kategori sedang memiliki pola komunikasi aksi dan interaksi namun kurang nyaman bila berdiskusi kelompok, Siswa dengan kemampuan berpikir kritis kategori rendah cenderung tidak aktif dikelas. Mereka hanya mendengarkan penjelasan guru, Siswa dengan kemampuan berpikir kritis kategori sangat rendah memiliki pola komunikasi beragam dan cenderung sama dengan pola komunikasi siswa dengan kemampuan berpikir kritis kategori sangat tinggi Kesimpulan dari penelitian ini adalah setiap siswa dengan tingkatan kemampuan berpikir kritis yang berbeda di SMP Negeri 32 Semarang memiliki pola komunikasi yang berbeda pula sehingga guru perlu memperhatikan strategi pembelajaran yang tepat agar seluruh siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Matematika |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 24 Nov 2017 02:42 |
Last Modified: | 24 Nov 2017 02:42 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/7948 |
Actions (login required)
View Item |