Spalanzani, Widya (2016) IDENTIFIKASI POSTUR KERJA DENGAN METODE OWAS UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA GUNA MENGURANGI MUSCULOSKELETAL DISORDER (STUDI KASUS : UD. KURNIA SEMARANG). Undergraduate thesis, Fakultas Teknologi Industri UNISSULA.
|
Text
COVER.pdf Download (401kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (12kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (27kB) | Preview |
|
|
Text
bab 1.pdf Download (50kB) | Preview |
|
Text
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (31kB) |
||
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (507kB) |
||
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (20kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (12kB) | Preview |
|
Text
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
|
Text
PUBLIKASI.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Perbaikan postur kerja penting dilakukan untuk menjaga kenyamanan pekerja dalam melakukan kegiatan produksi. Pada kegiatan produksi sering dijumpai stasiun kerja yang tidak ergonomis, salah satunya dikarenakan tidak sesuainya antropometri pekerja dengan fasilitas kerja yang digunakan. Ketidakergonomisan seperti ini, akan menimbulkan keluhan- keluhan pada system skeletal. Keluhan hingga kerusakan inilah yang diistilahkan dengan musculoskeletal disorder (msds) atau cedera pada system skeletal. Pada proses produksi pembuatan sepatu di UD. Kurnia teridentifikasi bahwa postur kerja memiliki potensi menimbulkan cedera pada otot lengan, punggung dan kaki dengan persentase cedera terbanyak dialami oleh pekerja pada stasiun kerja bawahan yaitu sebesar 66.67% pada lengan, 68.89% pada punggung dan 30% pada kaki sehingga perlu dilakukan perbaikan postur kerja agar dapat mengurangi msds. Metode Ovako Work Posture Analysis System (OWAS) digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi postur kerja yang berbahaya yang dapat mengakibatkan cedera musculoskeletal, khususnya low back pain (nyeri punggung bagian bawah) dan dikembangkan untuk menganalisa dan mengevaluasi postur kerja yang digunakan selama bekerja. Adapun untuk memperbaiki postur kerja dilakukan perancangan fasilitas kerja menggunakan data antropometri pekerja stasiun kerja bawahan, data hasil dari identifikasi dengan metode Owas dan dilakukan analisa kembali menggunakan software WinOwas untuk mengetahui perbaikan postur kerja. Hasil identifikasi Owas menunjukkan bahwa sebelum perbaikan pada proses membuat pola insole dan kain keras termasuk dalam kategori 3 yang artinya postur kerja ini berbahaya dan perlu perbaikan sesegera mungkin. Sedangkan setelah adanya perbaikan postur kerja dengan melakukan perancangan fasilitas kerja sudah dirancang lebih ergonomis dengan adanya rancangan meja dan kursi yang sesuai dengan antropometri pekerja dengan dibuatnya 1 meja dan 1 kursi untuk 1 pekerja yang panjang dan lebar mejanya mencukupi untuk membuat pola insole dan kain keras, dengan adanya atasan meja yang dibuat menjadi setengah dari lebar meja dan dilengkapinya sandaran lumbar pada kursi pekerja agar dapat leluasa dalam bekerja. Kemudian hasil dari software WinOwas menunjukkan bahwa perbaikan postur kerja dengan rancangan fasilitas kerja termasuk dalam kategori 1 yang artinya postur kerja tidak berbahaya sehingga secara langsung diyakini bahwa keluhan- keluhan pekerja pada otot skeletal atau msds pada stasiun kerja bawahan dapat diminimalkan. Kata Kunci : Postur Kerja, Metode OWAS, Musculoskeletal Disorder, Stasiun Kerja Bawahan, UD. Kurnia
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TH Building construction |
Divisions: | Fakultas Teknologi Industri Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri |
Depositing User: | Users 725 not found. |
Date Deposited: | 10 Jan 2017 03:34 |
Last Modified: | 10 Jan 2017 03:34 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/6767 |
Actions (login required)
View Item |