Sumarlin, Fierly Damayanti (2016) HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN KERJA Studi Observasional pada Pekerja PT Sayung Adhimukti. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.
|
Text
abstrak_1.pdf Download (145kB) | Preview |
|
|
Text
cover_1.pdf Download (742kB) | Preview |
|
|
Text
daftar isi_1.pdf Download (180kB) | Preview |
|
Text
bab I_1.pdf Restricted to Registered users only Download (92kB) |
||
Text
bab II_1.pdf Restricted to Registered users only Download (234kB) |
||
Text
bab III_1.pdf Restricted to Registered users only Download (161kB) |
||
Text
bab IV_1.pdf Restricted to Registered users only Download (162kB) |
||
Text
bab V_1.pdf Restricted to Registered users only Download (85kB) |
||
|
Text
daftar pustaka_1.pdf Download (198kB) | Preview |
Abstract
Intensitas kebisingan diatas 85 dB di lingkungan kerja merupakan permasalahan yang cukup serius dan perlu ditekan pengaruhnya. Kelelahan merupakan reaksi fungsional pusat kesadaran yaitu otak (korteks serebri). Korteks serebri dipengaruhi oleh sistem antagonistik, yaitu sistem penghambat (inhibisi) di thalamus dan sistem penggerak (aktivasi) di foramen retikularis. Apabila sistem inhibisi di thalamus berada pada posisi lebih kuat daripada sistem aktivasi, maka seseorang berada pada kondisi lelah. PT Sayung Adhimukti merupakan perusahaan penyamakan kulit dimana terdapat mesin dengan intensitas kebisingan di atas 85 dB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkatan intensitas kebisingan terhadap tingkatan kelelahan kerja. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional yang dilaksanakan tanggal 4-6 Februari 2016. Pengukuran kelelahan kerja dilakukan dengan menggunakan alat reaction timer. Terdapat 32 sampel yang terpapar bising >85 dB dan 32 sampel yang terpapar bising ≤85 dB. Tingkatan intensitas kebisingan pada bagian dyeing memiliki rata-rata yaitu 88,475 dB, sedangkan bagian finishing memiliki rata-rata yaitu 70,375 dB. Dari 64 sampel, pada tempat kerja tidak bising terdapat 23 orang (35,9%) tidak lelah dan 9 orang (14,1%) mengalami kelelahan. Pada tempat bising terdapat 12 orang (18,8%) tidak lelah dan 20 orang (31,3%) yang mengalami kelelahan. Data yang diperoleh dianalisis dengan korelasi Spearman, hasilnnya terdapat hubungan signifikan (p= 0,005) dengan keeratan hubungan rendah (r = 0,345). Berdasarkan hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang rendah antara tingkatan intensitas kebisingan terhadap tingkatan kelelahan kerja. Semakin tinggi tingkatan intensitas kebisingan maka semakin tinggi tingkatan kelelahan kerja. Kata kunci: Intensitas kebisingan, kelelahan kerja
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 20 Sep 2016 07:01 |
Last Modified: | 20 Sep 2016 07:01 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/5178 |
Actions (login required)
View Item |