MULYADI, DUDUNG (2023) SIMULASI MULTI SUMBER AIR DAN RESERVOAR MEMAKAI ENERGI BERBASIS MIKROKONTROLER. Doctoral thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
|
Text
Doktor Teknik Sipil_10201900024_fullpdf.pdf Download (7MB) | Preview |
|
Text
Doktor Teknik Sipil_10201900024_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Ketersediaan air bersih sangat penting bagi kehidupan manusia dan saat ini warga masih mengandalkan air dari sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Namun dalam penggunaan sumur bor masih banyak kendala, salah satunya dalamnya galian untuk mendapatkan air dan mahal biaya untuk membuat sumur bor. Tujuan penelitian ini adalah menghitung kebutuhan air, ketersediaan air permukaan dan air tanah pada masa perencanaan. Kemudian merancang model sistem penyediaan air bersih dengan mengoptimalkan panggunaan air permukaan (air hujan) dan menggunakan air tanah sebagai cadangan. Selanjutnya adalah membuat model sistem penyediaan air bersih dan pengelolaannya dari dua sumber air (air permukaan dan air tanah) dengan multi reservoar berbasis platform IoT. Metode penelitian berupa metode eksperimen skala laboratorium dan lapangan, dengan analisis kuantitatif. Penelitian ini dilakaukan di Peumahan Taman Argo Subur Tangerang. Alat yang digunakan berupa alat sensor yang mampu mengelola dalam mensuplai kebutuhan air mulai dari menditeksi ketersediaan air di reservoar, reservoar bawah dan reservoar atas secara otomatis. Aplikasi yang digunakan adalah Epanet 2.0 sedangkan platform IoT memakai Blynk untuk tampilan di HP dan Thinspeak untuk data logger. Hasil analisis ketersediaan air permukaan menunjukkan bahwa Kabupaten Tangerang memiliki tingkat rata-rata curah hujan mencapai 2.300 mm per tahunnya. Debit andalan terendah sebesar 10,02 liter/detik dapat memenuhi kebutuhan base demand sebesar 9,22 liter/detik pada musim hujan. Hasil penghitungan debit air akuifer menunjukkan bahwa akuifer di Perumahan Taman Argo Subur Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang memiliki debit 2,61 liter per detik. Setelah dipergunakan reservoar 3 untuk menampung air pada musim hujan maka tersedia debit sebesar 18,32 liter/detik dan mampu memenuhi kebutuhan air pada musim kemarau. Ketersediaan air taanah dipergunakan untuk cadangan pada kondisi kemarau kritis.Hasil analisis Epanet menunjukkan saluran rumah dengan tingkat debit tertinggi terdapat pada blok R11 membutuhkan debit mencapai 0,25 liter/detik dan tingkat debit terendah blok R01. S10, S13, S16, S19 dan S20 membutuhkan debit mencapai 0,02 liter per detik ketika memasuki jam puncak. Model rancangan penyediaan air bersih memanfaatkan sensor untuk mengukur tingkat ketinggian air dan mengintegrasikannya dengan internet of things. Hasil pengujian sensor menunjukkan tingkat error kurang dari 5%, sehingga dapat dinyatakan model yang dibuat masih memenuhi kriteria. Tampilan aplikasi Blynk dan Thingspeak di smartphone dapat berjalan dengan baik dan normal dengan tampilan yang menarik dan dinamis. Kata Kunci: Multi reservoar, IoT, Blynk, Epanet, Thingspeak
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Pascasarjana Pascasarjana > Program Doktor Teknik Sipil |
Depositing User: | Pustakawan 4 UNISSULA |
Date Deposited: | 12 Jan 2024 03:09 |
Last Modified: | 12 Jan 2024 03:09 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/32916 |
Actions (login required)
View Item |