RIANDINI, AFRIDA HAFSHALYA (2022) ANALISIS RISIKO K3 PADA PROYEK PEMBONGKARAN DAN PEMASANGAN PLAT (PENGGANTIAN EXPANTION JOINT No.6) HRSG UNIT 2.2 PADA PLTGU TAMBAK LOROK SEMARANG DENGAN METODE HIRADC. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
Teknik Industri_31602000075_fullpdf.pdf Download (3MB) |
|
Text
Teknik Industri_31602000075_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (117kB) |
Abstract
Kegiatan Overhaul pada Unit 2.2 PLTGU Tambak Lorok Semarang khususnya Pembongkaran dan Pemasangan Plat (Penggantian Expantion Joint No.6) melibatkan banyak tenaga kerja serta memiliki intensitas kerja yang tinggi, kondisi kerja dan peralatan yang beragam. Dalam proses pekerjaan Pembongkaran dan Pemasangan Plat (Penggantian Expantion Joint No.6) dilakukan dengan manual handling dengan total pekerja harian setidaknya 9 – 13 orang. Pada prosesnya terdapat pengangkatan plat Expantion Joint dengan ukuran panjang dan lebar setidaknya 5 meter dengan berat plat 1500 kg sehingga dengan beban kerja dan kondisi yang beragam perlu dipastikan keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja. Pekerjaan ini memiliki kemungkinan risiko kecelakaan kerja dari skala ringan hingga berat jika tidak dilakukan antisipasi sistem manajemen yang tepat. Sistem Manajemen K3 (SMK3) memiliki peran dalam mengurangi adanya tingkat risiko dan cara pengendalian yang tepat agar para pekerja dapat bekerja dengan aman dan nyaman. Beragam proses pekerjaan serta tingkat keparahan atau kemungkinan risiko pekerjaan ini menjadi rumusan masalah pada penelitian ini yang bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya, menilai risiko atau bahaya serta melakukan usulan pengendalian bahaya secara tepat. Hazard Identification Risk Assessment and Determining Control (HIRADC) merupakan salah satu metode dalam sistem manajemen risiko yang diatur dalam OHSAS 18001:2007 pada klausul 4.3.1 dengan melakukan identifikasi bahaya, penilaian bahaya dan pengendalian bahaya. Identifikasi bahaya dilakukan dengan observasi dan wawancara terhadap SPv dan K3 di tempat kerja untuk menjelaskan setiap tahapan pekerjaan yang akan dilakukan secara detail (alat yang digunakan, kondisi tempat kerja, sumber bahaya, dampak bahaya). Kemudian dilakukan penilaian risiko untuk menentukan tingkat risiko bahaya pekerjaan dalam skala Rendah – Ekstrem dengan menggunakan matriks risiko berpedoman pada AS/ZN 4360:1999. Setelah itu, dilakukan pengendalian bahaya berdasarkan hierarki pengendalian risiko ISO 45001:2018 dengan mempertimbangkan sember bahaya, dampak bahaya, tingkat risiko guna mengimplementasi pengendalian bahaya yang dibuat. Sebelum pekerjaan dimulai dilakukan penerapan Manajemen K3 di lingkungan kerja PLTGU Tambak Lorok disebut safety talk dengan pihak K3 terkait. Kemudian, setelah adanya safety talk, sebelum pekerjaan dilakukan diadakan toolbox meeting oleh pengawas K3 dan SPv guna menjelaskan mengenai sumber risiko/bahaya serta dampak bahaya yang akan muncul pada tiap tahapan pekerjaan penggantian Expantion Joint No.6 ini. Pada pekerjaan tertentu yaitu pekerjaan ketinggian ±7,8 meter, pekerjaan di tempat sempit yaitu ±1 meter, kegiatan dengan melibatkan pekerjaan panas (mengelas, menggerinda), pekerjaan mengelas dengan las potong oxy-acetylene termasuk pekerjaan dengan tingkatan risiko tinggi hingga ekstrem. Berdasarkan tingkat risiko yang ada, pengendalian yang dilakukan mulai dari administratif, rekayasa engineering, selalu melakukan pengecekan peralatan kelistrikan dan mekanik, dan menggunakan APD. Kata Kunci : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), HIRADC, Identifikasi Risiko, Penilaian Risiko, Pengendalian Risiko
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi Industri Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri |
Depositing User: | Pustakawan 4 UNISSULA |
Date Deposited: | 27 Jan 2023 02:27 |
Last Modified: | 27 Jan 2023 02:27 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/28083 |
Actions (login required)
View Item |