SETIAWAN, HERU (2011) ANALISIS POSTUR TUBUH DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI SEBAGAI USULAN PERBAIKAN METODE KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) DIBAGIANPENGEPAKANPADA PT. COCA - COLA BOTTLING INDONESIA CENTRAL JAVA. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
cover.pdf Download (750kB) |
|
Text
abstrak.pdf Download (290kB) |
|
Text
daftar isi.pdf Download (346kB) |
|
Text
bab 1.pdf Download (484kB) |
|
Text
bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (441kB) |
|
Text
bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (410kB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (431kB) |
|
Text
lampiran.pdf Download (456kB) |
|
Text
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (15MB) |
|
Text
162070436.pdf Download (18MB) |
Abstract
PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri processing (proses) memproduksi minuman ringan (soft drink) yang berkarbonat dan yang tidak berkarbonat. Salah satu produk yang dihasilkan adalah minuman frestea yang merupakan minuman tidak berkarbonat Penanganan material di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java (PT. CCBI CJ) di line 1 produk frestea masih dilakukan secara manual (manual material handling). Pekerjaan ini dimulai dari pengangkatan crate dari atas conveyor kemudian dipindahkan dan disusun di atas pallet (proses palletizing). Operator yang bekerja pada pengepakan, mengalami keluhan musculoskeletal yang disebabkan sikap postur kerja yang berdiri, membungkuk dengan mengangkat beban, gerak memutar dan leher tunduk dalam bekerja. Keluhan yang sering dirasakan adalah rasa sakit dan nyeri pada otot bagian punggung, bahu, lengan, tangan dan pinggang. Jenis pekerjaan ini akan menimbulkan kelelahan dini, sehingga konsentrasi operator akan menurun dan kinerja operator juga ikut menurun. Hal ini disebabkan posisi operator yang berada diantara peralatan conveyor dan pallet, yang memiliki jarak 50 cm antara conveyor .dengan operator dan 80 cm antara pallet dengan operator dilantai produksi dibagian pengepakan. Tingkat ketinggian juga berbeda dimana tinggi pallet 15 cm dan crate 26,2 cm. Penyusunan crate l memiliki tinggi 41,2 cm diatas pallet, penyusunan crate 2 memiliki tinggi 67,4 cm, crate 3 memiliki tinggi 93,6 cm, crate 4 memiliki tinggi 119,8 cm, dan penyusunan crate 5 memiliki tinggi 146 cm. Kegiatan menjangkau crate dengan skor akhir 6 dan berada pada level resiko sedang dengan investigasi untuk dilakukan perbaikan dalam waktu dekat, kemudian untuk kegiatan mengangkat crate, membawa crate, menyusun crate 1, menyusun crate 2, menyusun crate 3, menyusun crate 4, dan menyusun crate 5 dengan skor akhir adalah 7 berada pada level resiko tinggi dan diperlukan investigasi untuk dilakukan tindakan perbaikan sekarang. Waktu istirahat para operator perlu kelonggaran (allowance) sebelum kembali melakukan aktivitasnya. Peralatan conveyor yang semula berlintasan menurun dan memiliki kemiringan 55°, dilakukan perubahan lintasan conveyor dengan mengurangi kemiringan lintasan menjadi 70°. Adanya penambahan fasilitas untuk mengurangi ketinggian atau jarak vertikal angkatan agar tangan tidak lebih tinggi dari bahu, apalagi pada saat membawa dan menyusun crate yang ke 5 yaitu berupa pijakan kaki dengan panjang tangga 70 cm, lebar 65 cm dan tinggi 30 cm agar dapat mengurangi jangkauan yang terlalu tinggi pada saat penyusunan crate. Kata Kunci: Manual Material Handling, Musculoskeletal, Kelelahan Dini.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi Industri Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 22 Jun 2022 04:06 |
Last Modified: | 22 Jun 2022 04:06 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/23161 |
Actions (login required)
View Item |