UJI TOKSISITAS SUBKRONIS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) KAYA VITAMIN D PADA TIKUS WISTAR DITINJAU DARI KADAR SGOT DAN SGPT HEPAR

Taufiqurrahman, Muhammad Rizal (2021) UJI TOKSISITAS SUBKRONIS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) KAYA VITAMIN D PADA TIKUS WISTAR DITINJAU DARI KADAR SGOT DAN SGPT HEPAR. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
abstrak.pdf

Download (403kB)
[img] Text
daftar isi.pdf

Download (532kB)
[img] Text
daftar pustaka.pdf

Download (535kB)
[img] Text
lampiran.pdf

Download (1MB)
[img] Text
bab 1.pdf

Download (539kB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (734kB)
[img] Text
bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (741kB)
[img] Text
bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (559kB)
[img] Text
bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (589kB)
[img] Text
bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (407kB)

Abstract

Pembuktian efikasi jamur tiram putih kaya vitamin D menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan MDA yang mengarah kepada adanya potensi toksisitas. Perlu dilakukannya penelitian ini yang bertujuan untuk mengevaluasi parameter SGOT dan SGPT dari uji toksisitas subkronik. Penelitian eksperimental dengan desain post test only control group design dilakukan pada 60 tikus jantan dan betina. Masing-masing kelompok jenis kelamin terbagi atas 5 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol. Kelompok I tikus normal diberi pakan standar dan NaCMC 1%, sedangkan kelompok II diberi serbuk jamur tiram putih dosis 400IU, kelompok III serbuk jamur tiram putih dosis 2000IU, kelompok IV diberi serbuk jamur tiram putih dosis 4000IU, kelompok V diberi serbuk jamur tiram putih dosis 8000IU, dan Kelompok VI diberi serbuk jamur tiram putih dengan dosis 10000IU. Kadar SGOT dan SGPT diukur dari darah tikus yang diambil pada minggu keempat, ditetapkan kadarnya menggunakan fotometer. Perbedaan kadar SGOT dan SGPT dianalisis menggunakan dengan uji kruskal-wallis. Hasil rerata SGOT dan SGPT didapatkan Kelompok I (69,92 ± 5,652), kelompok II 400IU (105,52 ± 39,971), kelompok III 2000IU (153,22 ± 22,877), kelompok IV 4000IU (161,89 ± 41,129), kelompok V 8000IU (166,70 ± 21,414), dan Kelompok VI 10000IU (177,22 ± 12,694). Hasil uji Kruskal-wallis p=0,404 (p>0,05) menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rerata SGOT dan SGPT tiap kelompok perlakuan pada tikus jantan maupun betina. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemakaian subkronik serbuk jamur tiram putih kaya vitamin D dosis 400IU, 2000IU, 4000IU, 8000IU, dan 10000IU tidak menimbulkan efek toksik ditinjau dari kadar SGOT dan SGPT pada hepar tikus. Kata kunci: Jamur Tiram Putih, Kadar SGOT, Kadar SGPT

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 21 Dec 2021 06:45
Last Modified: 21 Dec 2021 06:45
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/21250

Actions (login required)

View Item View Item