Faozah, Nenik (2021) PENGARUH PEMBERIAN N-ACETYLCYSTEIN TERHADAP KADAR SUPEROXIDE DISMUTASE, MALONDIALDEHYDE DAN HORMON TESTOSTERON (Studi Eksperimental Pada Tikus Jantan Galur Sparague Dawley Yang Diberi Diet Tinggi Kolesterol). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
cover.pdf Download (514kB) |
|
Text
abstrak.pdf Download (231kB) |
|
Text
daftar isi.pdf Download (226kB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (309kB) |
|
Text
lampiran.pdf Download (916kB) |
|
Text
bab 1.pdf Download (245kB) |
|
Text
publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (54kB) |
|
Text
bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (454kB) |
|
Text
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (231kB) |
|
Text
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (323kB) |
|
Text
bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (379kB) |
|
Text
bab 6.pdf Restricted to Registered users only Download (226kB) |
Abstract
Latar Belakang : Hiperkolesterolemia mengakibatkan terjadinya peningkatan produksi ROS (Reactive Oxygen Species) yang menimbulkan stress oksidatif dengan peningkatan Lipid Peroksidase (LPO) yang menyebabkan infertilitas dengan penurunan kadar testoteron. Superoxide Dismutase (SOD) merupakan pertahanan pertama ter¬hadap proses peroksidasi lipid yang berlebihan di dalam sel. Stres oksidatif menjadi pencetus kadar Malondialdehyde (MDA) yang meningkat. Kondisi ini dapat dinetralkan dengan mengkonsumsi antioksidan dari luar tubuh seperti N-Acetylcysteine (NAC). Tujuan : mengetahui pengaruh pemberian NAC terhadap kadar SOD, kadar MDA, dan hormon testoteron yang diberi diet tinggi kolesterol. Metode : Penelitian ekperimental dengan pendekatan post test only control group design. Subyek penelitian berjumlah 24 ekor tikus jantan galur sparague dawley yang dibagi secara acak menjadi 4 kelompok. Kelompok K1 tanpa pemberian NAC dan diet tinggi kolesterol. Kelompok K2 tanpa pemberian NAC namun diberi diet tinggi kolesterol. Kelompok K3 dan K4 diberi diet tinggi kolesterol dan NAC masing-masing dengan dosis 3,14 mg/ml dan 6,3 mg/ml. Hari ke 25 dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan kadar SOD, MDA, dan testoteron di IBL FK UNISSULA pada November - Desember 2020. Hasil : Uji Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan bermakna pada kadar SOD (p=0,033) dan MDA (p=0,047), serta uji One Way Anova pada kadar testoteron menunjukkan perbedaan bermakna (p=0,021). Uji Mann Whitney kadar SOD dan MDA pada K1, K3, dan K4 menunjukkan perbedaan signifikan terhadap K2 (p<0,05). Hasil uji Post Hoc Tukey kadar testoteron pada K1 dan K4 menunjukkan perbedaan signifikan terhadap K2 (p<0,05). Kesimpulan: Pemberian NAC menunjukasecara bermakna dapat meningkatkan kadar SOD, menurunkan kadar MDA, dan meningkatkan hormon testoteron yang diberi diet tinggi kolesterol. Kata Kunci : N-Acetylcysteine, Superoxide Dismutase , Malondialdehyde, Testoteron
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Pascasarjana > Magister Biomedik |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 15 Dec 2021 07:23 |
Last Modified: | 15 Dec 2021 07:23 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/20863 |
Actions (login required)
View Item |