PENGARUH JUS KUBIS MERAH (Brassica oleracea var. capitata f. rubra) TERHADAP KADAR ALP Studi Eksperimental Pada Tikus Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Asetaminofen

CANTIKA, ANINDYA WIDHI (2019) PENGARUH JUS KUBIS MERAH (Brassica oleracea var. capitata f. rubra) TERHADAP KADAR ALP Studi Eksperimental Pada Tikus Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Asetaminofen. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
cover.pdf

Download (513kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (6kB)
[img] Text
daftarisi.pdf

Download (242kB)
[img] Text
publikasi.pdf

Download (29kB)
[img] Text
bab1.pdf

Download (131kB)
[img] Text
bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (229kB)
[img] Text
bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (245kB)
[img] Text
bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (245kB)
[img] Text
bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7kB)
[img] Text
daftarpustaka.pdf

Download (345kB)
[img] Text
lampiran.pdf

Download (1MB)

Abstract

Kubis merah memiliki kandungan antosianin sehingga dapat menurunkan kadar enzim hepar seperti ALP pada kasus kerusakan hepar akibat obat-obatan (DILI) contohnya pada penggunaan asetaminofen dosis tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pegaruh jus kubis merah terhadap kadar ALP tikus jantan galur wistar yang diinduksi asetaminofen. Penelitian eksperimental yang dilakukan selama 21 hari dengan rancangan post test only control group design ini menggunakan tikus jantan galur wistar 300 gram yang dibagi menjadi 5 kelompok secara random. K1 (kontrol negatif), K2 (kontrol positif) diberi asetaminofen 300 mg sebanyak 2 kali dalam 16 jam pada hari pertama, K3 diberi asetaminofen 300 mg seebanyak 2 kali dalam 16 jam pada hari pertama dan jus kubis merah 0,5 g/ml, K4 diberi asetaminofen 300 mg seebanyak 2 kali dalam 16 jam pada hari pertama dan jus kubis merah 0,7 g/ml , K5 diberi asetaminofen 300 mg sebanyak 2 kali dalam 16 jam pada hari pertama dan jus kubis merah 0,9 g/ml. Data di analisis dengan uji one way anova dan uji post hoc LSD. Hasil rerata kadar ALP yaitu K1 112.9±19,2 UI/L, K2 225.9±46 UI/L, K3 148.5±16,2 UI/L, K4 193.7±24,3 UI/L, K5 222.6±28,7 UI/L. Uji one way anova p=0,000 (p<0,05). Uji post hoc LSD terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) pada semua kelompok kecuali pada kelompok K2-K4, K2-K5 dan K4-K5 (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa dosis yang memiliki pengaruh paling bermakna terhadap kadar ALP tikus jantan galur wistar yang diinduksi asetaminofen adalah dosis 0,5 g/ml. Kata Kunci: kubis merah, asetaminofen, DILI, ALP

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 26 Dec 2019 06:32
Last Modified: 26 Dec 2019 06:32
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/14218

Actions (login required)

View Item View Item