IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE DAN MENINGKATKAN EFISIENSI PADA BAGIAN PRODUKSI DJARUM REGULAR 16 DI LINE 12 PT. DJARUM (Studi kasus di SKM Gribig PT Djarum)

KUMORO, PANDU JATI (2018) IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE DAN MENINGKATKAN EFISIENSI PADA BAGIAN PRODUKSI DJARUM REGULAR 16 DI LINE 12 PT. DJARUM (Studi kasus di SKM Gribig PT Djarum). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
Cover.pdf

Download (4MB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (93kB)
[img] Text
Publikasi.pdf

Download (786kB)
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (197kB)
[img] Text
Bab I.pdf

Download (103kB)
[img] Text
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (711kB)
[img] Text
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (106kB)
[img] Text
Lampiran.pdf

Download (5MB)
[img] Text
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (94kB)
[img] Text
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (197kB)

Abstract

PT. Djarum merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan cigarette sebagai produk utamanya. Terdapat beberapa permasalahan waste pada proses produksi Djarum Regular 16 di SKM Gribig PT. Djarum, yang menyebabkan pemborosan sumber daya yang digunakan dalam proses produksi Djarum Regular 16. Untuk meminimasi waste dan meningkatkan efisiensi produksi, perusahaan harus mengurangi pemborosan (waste) dengan pendekatan Lean Manufacturing. Pendekatan ini diawali dengan memahami gambaran umum perusahaan , khususnya alur proses produksi Djarum Regular 16 dengan Value Stream Mapping (VSM) untuk memetakan titik pemborosan pada proses produksi secara umum. Langkah selanjutnya yaitu mengidentifikasi aktivitas-aktivitas produksi dengan membuat current state mapping maka dapat diketahui aktivitas dalam bentuk Value Added Activity, Non Value Added Activity, dan Necessarry but Non Value Added Activity dengan hasil value added time sebesar 289,1 detik atau sekitar 5%; non value added time sebesar 5487 detik atau sekitar 91%; dan necessary but non value added time sebesar 249,3 detik atau sekitar 4%. Aktivitas NVA memperoleh presentase tertinggi, selanjutnya dilakukan perbaikan pada lini produksi transportasi proses baling ke proses boxing yang semula terjadi waiting untuk dilakukan menambahkan convenyor dari proses baling ke proses boxing yang didesain sehingga dalam perbaikannya waktu menjadi 66,7 detik. Dan juga diberikan usulan untuk menggabung proses HCF dan tray unloader untuk menghilangkan aktivitas transportasi sebelumnya yang dirasa kurang efektif yang didesain sehingga dalam perbaikannya waktu menjadi 2,39 detik. Dari hasil perbaikan untuk mengurangi non value added time dengan membuat rancangan future state mapping pada bagian produksi. Dari hasil future state mapping diketahui bahwa nilai Efisiensi yang terjadi yaitu pada aktivitas value added time 4,04% setara 11,7 detik setelah dilakukan perbaikan, pada aktivitas non value added time diperoleh efisiensi sebesar 98,74% setara 5417 detik (1,5 jam) setelah dilakukan perbaikan, dan yang terakhir pada aktivitas necessary but non value added time diperoleh efisiensi sebesar 1,4% setara 3,6 detik setelah dilakukan perbaikan. Untuk total efisiensi yang terjadi dari seluruh aktivitas Djarum regular 16 sebesar 90,2% setara 5432 detik (90,5 menit). Kata kunci : Lean Manufacturing, value stream mapping, current state mapping, future state mapping

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknologi Industri
Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 21 Nov 2019 01:51
Last Modified: 21 Nov 2019 01:51
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/13585

Actions (login required)

View Item View Item