ANALISIS YURIDIS KEDUDUKAN HUKUM ADAT DAN PERANAN NOTARIS-PPAT DALAM PROSES PENDAFTARAN TANAH MENURUT UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA DI KOTA SORONG PAPUA BARAT

Markus, Dwi Pratiwi (2017) ANALISIS YURIDIS KEDUDUKAN HUKUM ADAT DAN PERANAN NOTARIS-PPAT DALAM PROSES PENDAFTARAN TANAH MENURUT UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA DI KOTA SORONG PAPUA BARAT. Masters thesis, Fakultas Hukum UNISSULA.

[img]
Preview
Text
COVER_1.pdf

Download (244kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI_1.pdf

Download (170kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I_1.pdf

Download (204kB) | Preview
[img] Text
BAB II_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (369kB)
[img] Text
BAB III_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (160kB)
[img] Text
BAB IV_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (13kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA_1.pdf

Download (17kB) | Preview

Abstract

Dwi, Pratiwi Markus. 2017 ANALISIS YURUDIS KEDUDUKAN HUKUM ADAT DAN PERANAN NOTARIS-PPAT DALAM PROSES PENDAFTARAN TANAH MENURUT UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA DI KOTA SORONG PAPUA BARAT. Tesis, Prodi Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum, Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Dr. H. Amin Purnawan, SH, Sp.N, M.Hum., Dr. H. Akhmad Khisni, SH., M.Hum. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana proses pelaksanaan pendaftaran tanah adat (2) Untuk mengetahui dan menganalisis kedudukan hukum adat dan peranan Notaris-PPAT dalam proses pendaftaran tanah di Kota Sorong Papua Barat ditinjau: Menurut Undang-Undang Pokok Agraria Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis-empiris. Yudiris digunakan untuk menganalisis peraturan yang berkaitan dengan hukum adat dan tanah, sementara empiris digunakan untuk menganalisis hukum yang didasarkan pada perilaku masyarakat yang selalu berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menghasilkan (1) Pengakuan Pemerintah Indonesia terhadap keberadaan tanah dan hukum adat dituangkan dalam UUPA dan PP No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah, sehingga dalam Proses pendaftaran tanah adat di Kota Sorong tidak jauh berbeda dengan pendaftaran tanah pada umumnya. Hanya saja pendaftaran tanah adat di Kota Sorong harus dibuktikan dengan beberapa syarat yang di tetapkan dalam hukum adat setempat dan telah di atur juga dalam PP. No 24 Tahun 1997 (2) UUPA sendiri merupakan hukum agraria nasional yang kehadirannya didasarkan pada hukum asli indonesia yang dikenal dengan sebutan hukum adat, sehingga untuk melakukan pendaftaran tanah di Kota Sorong harus menggunakan surat pelepasan adat dari kepala adat setempat, dalam proses inilah peranan Notaris-PPAT sangat dibutuhkan dalam pembuatan surat pernyataan pelepasan adat dan peran PPAT dalam membantu masyarakat yang tidak paham aturan adat setempat dalam proses pendaftaran tanah adat selama yang dilakukan tidak menlanggar aturan terkait kewenangan PPAT yang di tetapkan oleh PerKaBPN No. 8 Tahun 2013. Kata kunci : Pendaftaran Tanah, Hukum Adat, Peranan Notaris-PPAT, UUPA (Undang-Undang Pokok Agraria).

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Kenotariatan
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 25 Jan 2018 04:08
Last Modified: 25 Jan 2018 04:08
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/9781

Actions (login required)

View Item View Item