BINTAMA, GURUH (2017) PEMILIHAN RATING FUSELINK SEBAGAI PENGAMANTAPPING 1 PHASA DALAM KOORDINASI PROTEKSI ANTAR FUSE DI ZONE-1 PENYULANG PKN-01. Undergraduate thesis, Fakultas Teknologi Industri UNISSULA.
|
Text
DAFTAR ISI_1.pdf Download (150kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA_1.pdf Download (282kB) | Preview |
|
|
Text
PUBLIKASI_1.pdf Download (360kB) | Preview |
|
|
Text
COVER_1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK_1.pdf Download (123kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I_1.pdf Download (176kB) | Preview |
|
Text
BAB II_1.pdf Restricted to Registered users only Download (376kB) |
||
Text
BAB III_1.pdf Restricted to Registered users only Download (651kB) |
||
Text
BAB IV_1.pdf Restricted to Registered users only Download (687kB) |
||
Text
BAB V_1.pdf Restricted to Registered users only Download (169kB) |
Abstract
Koordinasi proteksi yang baik, ditunjukkan dengan bekerjanya perlatan proteksi tersebut sesuai dengan fungsinya masing-masing. Misal pada JTM 3 phasa terdapat PMT dan Recloser dan pada JTM 1 phasa terdapat FCO. Perlatan tersebut memiliki kawasan kerja masingmasing, PMT diperbolehkan kerja (trip) apabila terdapat gangguan di JTM 3 phasa zone I, sedangkan apabila terdapat gangguan 3 phasa di zone ke-2 maka PMT tidakdiperbolehkan trip, namun Recloser yang seharusnya trip Begitu juga dengan FCO, FCO yang memiliki fungsi sebagai pengaman saluran cabang (Tapping 1 phasa) seharusnya dia bekerja saat terjadi arus gangguan pada saluran cabang tanpa disertai ikut bekerjanya peralatan proteksi yang ada pada JTM 3 phasa. Adanya kejadian Putusnya dua Fuse link (FCO) secara bersamaan pada tapping yang memiliki lebih dari satu FCO dalam satu saluran, dan juga Recloser/PMT trip bersamaan dengan putusnya Fuse link, hal inimembutuhkan pengkajian lebih lanjut supaya peralatan proteksi tersebut dapat bekerja lebih optimal saat terjadi gangguan, dan untuk mencegah terjdinya kejadian tersebut sebaiknya juga diperlukan koreksi terhadap rating fuse link yang ada, sebagai salah satu upaya untuk menjaga kehandalan pasokan energi listrik ke pelanggan dengan handal. Metode penelitian saya adalah dengan cara mendata semua tapping JTM 1 phasa di zone recloser yang sering trip, setelah itu kita data beban yang terpasang dan kita ukur beban pada jaringan tapping 1 phasa, kemudian menganalisa hasil dari data yang sudah penulis dapatkan dengan cara menghitung impedansi jaringan (Z) dan arus gangguan JTM 1 phasa (I), kemudian mengkoordinasikan fuselink dengan melihat ”tabel koordinasi fuselink” dari pabrikan sehingga bisa diperoleh hasil yang sesuai. Dari hasil penelitian ditemukan pemasangan nilai fuselink lebih besar dari seharusnya, pada nomor tiang W-97/9 terpasang fuselink 40 A dimana berdasarkan perhitungan dan tabel koordinasi fuselink seharusnya terpasang 30 A sehingga Recloser di W-43 sering trip jika terjadi gangguan didaerah tapping 1P setelah FCO W-97/7. Kata Kunci : Sistem Proteksi, Fuselink, Arus Gangguan
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering |
Divisions: | Fakultas Teknologi Industri Fakultas Teknologi Industri > Teknik Elektro |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 24 Jan 2018 07:29 |
Last Modified: | 24 Jan 2018 07:29 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/9748 |
Actions (login required)
View Item |