Savitri, Dianrani Aristia (2017) PENGARUH PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 191 TAHUN 2015 (REVALUASI ASET) TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK. Undergraduate thesis, Fakultas Ekonomi UNISSULA.
|
Text
FILE 1 COVER.pdf Download (783kB) | Preview |
|
|
Text
FILE 2 ABSTRAK.pdf Download (150kB) | Preview |
|
|
Text
FILE 3 DAFTAR ISI.pdf Download (156kB) | Preview |
|
|
Text
FILE 4 BAB I.pdf Download (157kB) | Preview |
|
Text
FILE 5 BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (432kB) |
||
Text
FILE 6 BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (305kB) |
||
Text
FILE 7 BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (457kB) |
||
Text
FILE 8 BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (150kB) |
||
|
Text
FILE 9 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (151kB) | Preview |
|
|
Image
PUBLIKASI.jpg Download (815kB) | Preview |
Abstract
PMK No 191/PMK.010/2015 adalah insentif pajak bagi perusahaan yang melakukan revaluasi aset, dimana jika sebelumnya perusahaan dikenakan pajak PPh 10%, maka sekarang pajak tersebut dipangkas menjadi hanya 3-6% saja. Melalui revaluasi ini secara langsung akan mengurangi laba perusahaan. Menurunnya laba perusahaan akan meminimalkan pajak terutang yang dibayarkan oleh perusahaan. Tujuan dari perencanaan pajak yaitu untuk mengefisiensikan jumlah pajak terhutang melalui penghindaran pajak (tax avoidance) tanpa harus melanggar undang-undang perpajakan. Beberapa faktor yang sangat besar dapat mempengaruhi penghindaran pajak yaitu profitabilitas, tingkat leverage, dan ukuran perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh revaluasi aset tetap, ROA, leverage dan ukuran perusahaan terhadap penghindaran pajak yang diukur dengan cash effective tax ratio (CETR). Sampel penelitian adalah perusahaan publik pada tahun 2015 yang memiliki laba sebelum pajak positif yang terdaftar di BEI. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian bahwa revaluasi aset diperoleh berpengaruh signifikan terhadap CETR dengan arah negative. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang melakukan revaluasi aset cenderung melaporkan pajak yang lebih rendah. Dengan kata lain perusahaan yang melakukan revaluasi aset cenderung lebih banyak melakukan penghindaran pajak. Kata kunci : Penghindaran Pajak, PMK No. 191/PMK.010/2015, Revaluasi Aset, Wajib Pajak
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi > Akuntansi |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 24 Nov 2017 02:47 |
Last Modified: | 24 Nov 2017 02:47 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/8092 |
Actions (login required)
View Item |