MANFAAT PEMBERIAN MADU SEBAGAI OBAT KUMUR TERHADAP HALITOSIS Studi terhadap Pelajar Pondok Pesantren Bani Insani dan Alkandiyas

Prabowo, Yoghi Bagus (2015) MANFAAT PEMBERIAN MADU SEBAGAI OBAT KUMUR TERHADAP HALITOSIS Studi terhadap Pelajar Pondok Pesantren Bani Insani dan Alkandiyas. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran Gigi UNISSULA.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (16kB)
[img]
Preview
Text
BAGIAN DEPAN _1cover.pdf

Download (44kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAGIAN DEPAN _1daftar isi.pdf

Download (924kB) | Preview

Abstract

Latar Belakang: Halitosis adalah bau nafas tidak sedap yang keluar dari rongga mulut. Madu memiliki kandungan seperti asam amino, asam glikolik atau hidrogen peroksida serta inhibin yang merupakan bahan-bahan yang membantu dalam menghambat bakteri dan VSC (Volatic Sulfur Compound) sebagai penyebab halitosis. Tujuan penelitian menganalisis perubahan parameter halitosis yaitu kadar Volatile Sulfur Compounds sebelum dan setelah penggunaan aquadest, madu 10% dan 20%. Metode: Metode dalam penelitian ini adalah experimental research dengan subjek penelitian 27 santri usia 11-13 tahun dibagi 3 kelompok. Pengukuran parameter halitosis dilakukan sebelum dan sesudah pemakaian madu selama 3 hari. Gas VSC diukur menggunakan alat “Oralchroma”. Pengolahan data dilakukan secara statistik dengan uji Wilcoxon rank test dan uji Mann Whitney ( p< 0,05 sebagai level signifikan). Hasil: Terlihat ada penurunan masing-masing gas sebelum dan sesudah berkumur pada tiap-tiap perlakuan. Pada kelompok madu 10%, gas H2S turun 100%. CH2SH turun 99,7%; (CH3)2S turun 85,2%. Pada kelompok aquades, gas H2S turun 90,3%; . CH2SH turun 38,3%, sedangkan (CH3)2S turun 11,7%. Pada kelompok madu 20%, gas H2S turun 100%, CH2SH turun 74,7%; dan (CH3)2S turun 99,1%. Dari ketiga gas tersebut tampak persentase penurunan gas yang paling tinggi adalah H2S dan yang paling rendah adalah (CH3)2S. Uji Wilcoxon rank test dan Mann Whitney memperlihatkan perbedaan yang bermakna (p<0,05). Kesimpulan:Terdapat perbedaan indeks halitosis setelah pemberian madu dan aquadest. Kata kunci: madu, halitosis, Volatile Sulfur Compound (VSC), hydrogen sulfide (H2S), methyl mercaptan (CH3SH) dan dimethylsulfide (CH3SCH3).

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Divisions: Fakultas Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi > Pendidikan Dokter Gigi
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 24 Aug 2015 03:52
Last Modified: 24 Aug 2015 03:52
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/749

Actions (login required)

View Item View Item