Murti, Reni Widaya (2017) UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOLIK KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) (Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Alternatif Penghambat Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 Penyebab Jerawat Secara In Vitro dalam Sediaan Sabun Padat Transparan). Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.
|
Text
Cover.pdf Download (679kB) | Preview |
|
|
Text
PUBLIKASI_1.pdf Download (139kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (329kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (164kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1.pdf Download (186kB) | Preview |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) |
||
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (343kB) |
||
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (17kB) |
||
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (230kB) |
Abstract
Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri gram positif yang dapat menyebabkan jerawat. Penggunaan antibiotik sintetis jangka panjang dapat menyebabkan resistensi. Tanaman yang digunakan untuk penelitian adalah kulit buah rambutan, karena memiliki kandungan polifenol yang tinggi dan dapat digunakan sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanolik kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) dalam sediaan “Sabun padat transparan” terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis ATCC 12228, dan membandingkannya dengan aktivitas antibakteri ekstrak etanolik kulit buah rambutan. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%. Deteksi kandungan senyawa ekstrak menggunakan metode skrining fitokimia dan uji kuantitatif kadar flavonoid total. Ekstrak diujikan terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 menggunakan metode difusi disk dengan konsentrasi 1,5625%, 3,125%, 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, 100%. Sediaan Sabun padat transparan dibuat dengan penambahan ekstrak 25% Hasil skrining fitokimia menunjukkan positif adanya alkaloid, flavonoid, tannin, dan saponin, triterpenoid, dan negatif steroid. Hasil rata-rata uji kadar flavonoid total sebanyak 315,1 mg/g QE (31,51%). Ekstrak etanolik kulit buah rambutan memiliki aktivitas antibakteri dan konsentrasi optimumnya adalah 25% dengan rata-rata zona hambat 15,00±0,00 mm. Hasil uji aktivitas antibakteri sediaan memperlihatkan zona hambat sebesar 13,90 ± 0,50 mm. Hasil analisis Kruskal-Wallis menunjukkan ada perbedaan signifikan zona hambat antar kelompok dengan nilai p = 0,014 (≤ 0,05), hasil analisis Mann Whitney antara F0 dengan F1 memiliki nilai p = 0,037 (≤ 0,05). Kesimpulan yang diambil bahwa sediaan sabun padat transparan memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis, dimana aktivitas antibakteri sediaan sabun padat transparan mengalami penurunan zona hambat apabila dibandingkan dengan ekstrak. Kata kunci : Antibakteri, Staphylococcus epidermidis ATCC 12228, Sabun padat transparan, Difusi disk, Zona hambat
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Farmasi |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 24 Nov 2017 02:12 |
Last Modified: | 24 Nov 2017 02:12 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/7461 |
Actions (login required)
View Item |