Haikal M. H, Fikri (2017) PERBANDINGAN EFEKTIVITAS LAMA RAWAT INAP PADA ANTIBIOTIK SIPROFLOKSASIN DAN SEFTRIAKSON TERHADAP PENYAKIT DISENTRI DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.
|
Text
ABSTRACK.pdf Download (145kB) | Preview |
|
|
Text
Cover.pdf Download (477kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (167kB) | Preview |
|
|
Text
PUBLIKASI_1.pdf Download (151kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (161kB) | Preview |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (165kB) |
||
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (305kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (109kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (85kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (226kB) | Preview |
Abstract
Pada negara maju penyakit disentri mencapai 1-5% penderita. Provinsi Jawa Tengah merupakan daerah terbanyak ke-13 dengan tingkat penderita disentri sebesar 9,2 %. Secara nasional angka kematian dari Diareoleh penyebab infeksi tertentu pada tahun 2014 sebesar 1,14%. Tahun 2013 disentri menempati urutan ketiga dengan jumlah 524 kasus, terjadi peningkatan dari tahun 2012, sedangkan tahun 2014 tidak jauh berbeda dari tahun 2013 namun terjadi penurunan menjadi 510 kasus. Berdasarkan guideline IDSA (2011) pengobatan eradikasi mikroba pada pasien disentri adalah antibiotik spektrum luas. Antibiotik yang biasa digunakan antara lain siprofloksasin dan seftriakson. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas lama rawat inap terhadap pemakaian siprofloksasin dan seftriakson pada pasien disentri di Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian ini diambil dari catatan medik rawat inap di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang periode 2015 – 2016 yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, analisa data menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 60 sampel (30 siprofloksasin dan 30 seftriakson) diperoleh dari lama rawat inap pasien siprofloksasin adalah 4,97 ± 1,377 hari sedangkan pasien yang menggunakan sefrtiakson adalah 3,53 ± 1,196 hari dengan nilai p sebesar 0,000. Lama rawat inap pasien disentri yang menggunakan siprofloksasin adalah 4,97 ± 1,377 hari sedangkan pasien yang menggunakan sefrtiakson adalah 3,53 ± 1,196 hari. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa antibiotik seftriakson lebih efektif dibandingkan antibiotik siprofloksasin jika mengacu pada keadaan lama rawat inap pasien disentri. Kata Kunci : Lama rawat inap, disentri, diare akut, siprofloksasin, seftriakson
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Farmasi |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 24 Nov 2017 02:10 |
Last Modified: | 24 Nov 2017 02:10 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/7441 |
Actions (login required)
View Item |