PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN CEFTRIAXON DENGAN CEFOTAXIM YANG DITINJAU DARI LAMA HARI TURUN DEMAM DAN LAMA RAWAT INAP PASIEN DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG Periode Agustus 2015 – Agustus 2016

Anitra, Dias Yuca (2017) PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN CEFTRIAXON DENGAN CEFOTAXIM YANG DITINJAU DARI LAMA HARI TURUN DEMAM DAN LAMA RAWAT INAP PASIEN DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG Periode Agustus 2015 – Agustus 2016. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (148kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (39kB) | Preview
[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (755kB) | Preview
[img]
Preview
Text
PUBLIKASI_1.pdf

Download (269kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (160kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (245kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (139kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (206kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (150kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (220kB) | Preview

Abstract

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (2007), di Indonesia memiliki prevalensi demam tifoid sebesar 1,7%. Distribusi prevalensi yang tertinggi pada usia 1-14 tahun (1,9%). Di kota Semarang terjadi peningkatan dari tahun 2007 sampai 2008 sebesar 7%. Demam Tifoid ini disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella thypi, oleh karena itu antibiotik merupakan terapi utama untuk demam tifoid. Pemberian antibiotik dapat memperbaiki gejala klinis penyakit terutama memperbaiki gejala klinis demam. Di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang, rata-rata pasien demam tifoid diberikan antibiotik cefotaxim dan ceftriaxon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuhi perbandingan efektivitas kedua antibiotik tersebut ditinjau dari lama hari turun demam dan lama rawat inap pasien demam tifoid di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang periode Agustus 2015 – Agustus 2016 Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan retrospektif. Sampel diambil dari data rekam medik pasien demam tifoid di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang periode Agustus 2015-Agustus 2016 yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa penelitian ini menggunakan uji Kruskal Waliis kemudian dilanjutkan uji Man Withney. Hasil penelitian ini didapatkan 91 sampel (cefotaxim 53 dan ceftriaxon 38) yang diperoleh lama rawat inap pasien dengan antibiotik cefotaxim yaitu 4.62 ± 1.22 dan ceftriaxon 4.23 ± 1.65 serta hari turun demam pasien dengan antibiotik cefotaxim yaitu 1.45 ± 1.30 dan ceftriaxon 0.97 ± 1.47. Rata-rata lama rawat inap pasien demam tifoid dari kedua antibiotik tersebut adalah 4 hari dan ceftriaxon mampu menurunkan demam lebih cepat dibandingkan cefotaxim. Kata Kunci : Demam Tifoid, cefotaxim, ceftriaxon, lama rawat inap, lama turun demam

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Farmasi
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 24 Nov 2017 02:10
Last Modified: 24 Nov 2017 02:10
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/7433

Actions (login required)

View Item View Item