Malitasari, Astri Noor (2016) HUBUNGAN ANTARA KADAR TESTOSTERONDENGANFUNGSI EREKSIPRIA USIA 40-60 TAHUN - Studi Observasi Analitik terhadap Pria Usia 40-60 Tahun di Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.
|
Text
Abstrak_1.pdf Download (85kB) | Preview |
|
|
Text
Cover_1.pdf Download (630kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka_1.pdf Download (234kB) | Preview |
|
|
Text
Pernyataan Persetujuan.pdf Download (88kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I_1.pdf Download (94kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi_1.pdf Download (178kB) | Preview |
|
Text
BAB II_1.pdf Restricted to Registered users only Download (421kB) |
||
Text
BAB III_1.pdf Restricted to Registered users only Download (101kB) |
||
Text
BAB V_1.pdf Restricted to Registered users only Download (84kB) |
||
Text
BAB IV_1.pdf Restricted to Registered users only Download (186kB) |
Abstract
Pria usia 40-70 tahun memiliki kadar testosteron total yang berkurang setiap tahun sekitar 1,6 %, testosteron bebas berkurang 2%-3%, sedangkan SHBG meningkat 1,6 % setiap tahunnya. Testosteron penting dalam mempertahankan struktur penis yang normal dan aktivitas normal dari NO yang merupakan zat utama dalam proses terjadinya ereksisehingga sangat tergantung dari testosteron. Testosteron yang rendah dapat menimbulkan disfungsi ereksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara kadar testosteron dengan fungsi ereksi pria usia 40-60 tahun di Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangancross sectionaldengan jumlah subyek sebanyak 35 orang. Pada semua subyek dilakukan pengukuran kadar hormon testosteron dengan metode ELFA (Enzyme-Linked Fluorescent Immuno-Assay) yang dinyatakan dalam ng/ml dan penilaian fungsi ereksi yang diukur melalui wawancara dengan kuesioner IIEF (International Index of Erectile Function) dalam waktu yang sama. Data yang diperoleh, diuji normalitas dengan Shapiro Wilk dan dilanjutkan dengan analisis statistik menggunakan uji korelatif Spearman dengan SPSS 16.0 for Windows karena data fungsi ereksi tidak berdistribusi normal dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Hasil rerata kadar hormon testosteron pria usia 40-60 tahun yaitu 4,84± (2,46) ng/ml dan fungsi ereksi sebesar 20,74 ± (4,02). Uji Spearman didapatkan nilai signifikansi p =0,339 (p> 0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara kadar testosteron dengan fungsi ereksi pria usia 40-60 tahun. Kesimpulan dari hasil tersebut adalah tidak ada hubungan antara kadar testosteron dengan fungsi ereksi pria usia 40-60 tahun. Kata kunci : testosteron, fungsi ereksi, pria usia 40-60 tahun
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 08 Dec 2016 07:30 |
Last Modified: | 08 Dec 2016 07:30 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/5989 |
Actions (login required)
View Item |