Nindiftira, Refi Agesti (2016) UJI DAYA ANTHELMINTIK INFUSA DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP Ascaridia galli SECARA IN VITRO (Studi Eksperimental In-Vitro Pemberian Infusa Daun Kelor Terhadap Ascaridia galli). Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.
|
Text
1. Cover.pdf Download (927kB) | Preview |
|
|
Text
2. Abstract.pdf Download (92kB) | Preview |
|
|
Text
3. Daftar Isi.pdf Download (188kB) | Preview |
|
Text
4. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (20kB) |
||
Text
6. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (206kB) |
||
Text
7. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (141kB) |
||
Text
8. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (6kB) |
||
Text
5. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (565kB) |
||
|
Text
9. Daftar Pustaka.pdf Download (163kB) | Preview |
|
|
Text
Persetujuan Publikasi.pdf Download (92kB) | Preview |
Abstract
Infeksi cacing usus merupakan salah satu infeksi yang paling umum tersebar di dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, WHO mempunyai target pada tahun 2020 mengurangi angka kecacingan pada anak hingga 75% di daerah endemic,termasuk Indonesia. Daun kelor (Moringa oleifera) adalah salah satu alternatif tanaman herbal yang mengandung saponin, antrakuinon, tanin, flavonoid, dipercaya dapat digunakan untuk mengobati infeksi cacing terutama ascariasis. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi antihelmintik infusa daun kelor. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan post test only controlled group design. Hewan uji berupa cacing (ascaridia galli) sebanyak 72 ekor yang dibagi 6 kelompok dan tiga kali replikasi. Kelompok kontrol negatif (aquades), kelompok perlakuan dengan perendaman infusa daun kelor konsentrasi 40%, 60 %, 80% dan 100%, kelompok kontrol positif (perendaman pirantel pamoat 0.2%). Pengamatan dan penghitungan potensi antihelmintik dan mencari lethal concentration infusa daun kelor setelah 6 jam pengamatan. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Kruskall-Wallis, dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney dan juga menggunakan analisis probit untuk mengetahui lethal concentration. Hasil penelitian menunjukkan paling tidak terdapat perbedaan rerata persentase mortalitas cacing antara dua kelompok atau lebih, perbedaan yang signifikan dihasilkan oleh larutan daun kelor antara konsentrasi tinggi dengan konsentrasi rendah dengan hasil uji p < 0.05. LC50-6 jam dihitung berdasar analisis probit sebesar 45,6%. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa infusa daun kelor (Moringa oleifera) memiliki daya antihelmintik terhadap cacing Ascaridia galli secara in vitro. Kata kunci : Daun Kelor, antihelmintik, cacing
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 21 Nov 2016 03:33 |
Last Modified: | 21 Nov 2016 03:33 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/5903 |
Actions (login required)
View Item |