PERBEDAAN PERBAIKAN KLINIS DAN LAMA RAWAT INAP PASIEN DEMAM TIFOID YANG DIBERI ANTIBIOTIK KLORAMFENIKOL DAN CEFTRIAKSON Studi pada pasien anak di Rumah Sakit Islam Sultan Agung periode Januari 2014 hingga Desember 2014

Nurdila, Annisa Safira (2016) PERBEDAAN PERBAIKAN KLINIS DAN LAMA RAWAT INAP PASIEN DEMAM TIFOID YANG DIBERI ANTIBIOTIK KLORAMFENIKOL DAN CEFTRIAKSON Studi pada pasien anak di Rumah Sakit Islam Sultan Agung periode Januari 2014 hingga Desember 2014. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.

[img]
Preview
Text
daftar isi_1.pdf

Download (398kB) | Preview
[img]
Preview
Text
abstrak_1.pdf

Download (101kB) | Preview
[img]
Preview
Text
cover_1.pdf

Download (569kB) | Preview
[img] Text
bab I_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (94kB)
[img] Text
bab II_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (161kB)
[img] Text
bab III_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (199kB)
[img] Text
bab IV_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (41kB)
[img] Text
bab V_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (72kB)
[img]
Preview
Text
daftar pustaka_1.pdf

Download (154kB) | Preview

Abstract

Kloramfenikol dan Ceftriakson merupakan jenis antibiotik yang sering digunakan dalam pengobatan demam tifoid. Perbaikan klinis dan lama rawat inap pada pasien demam tifoid anak menurut kedua jenis obat tersebut pada berbagai penelitian menunjukkan hasil berbeda. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan perbaikan klinis dan lama rawat inap pada pasien anak dengan demam tifoid penerima Kloramfenikol dan Ceftriakson pada setting berbeda. Penelitian observasional analitik menggunakan rancangan cross sectional yang dilakukan pada pasien demam tifoid anak umur 2-6 tahun. Sampel penelitian dipilih secara simple random sampling dengan kriteria status gizi baik dan tidak memiliki penyakit penyerta, terdiri dari 50 anak penerima Kloramfenikol dan 50 anak penerima Ceftriakson. Perbaikan klinis dilihat dari lama waktu untuk penurunan demam, peningkatan nafsu makan, dan hilangnya mual-muntah, sedangkan lama rawat inap dihitung dari lama waktu pasien dirawat di rumah sakit. Data diambil dari catatan rekam medis. Perbedaan perbaikan klinis dan lama rawat menurut jenis antibiotik dianalisis dengan uji Mann Whitney. Lama hari penurunan demam pada pasien penerima Kloramfenikol lebih lama daripada pasien penerima Ceftriakson (4,28±1,01 v.s 3,16±1,04 hari, p=0,000), perbaikan nafsu makan pasien penerima Kloramfenikol lebih lama daripada pasien penerima Ceftriakson (5,04±1,41 v.s 3,92±1,05 hari, p=0,000), hilangnya mual dan muntah pasien penerima Kloramfenikol lebih lama daripada pasien penerima Ceftriakson (4,20±1,34 v.s 3,32±0,89 hari, p=0,001), dan lama rawat inap pasien penerima Kloramfenikol juga lebih lama daripada pasien penerima Ceftriakson (6,10±1,09 v.s 5,08±1,18 hari, p=0,000). Kesimpulan: Ceftriakson menunjukkan perbaikan klinis dan lama rawat inap lebih cepat daripada Kloramfenikol pada pasien demam tifoid anak. Kata kunci: Kloramfenikol, Ceftriakson, Perbaikan Klinis, Lama Rawat Inap

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 20 Sep 2016 06:58
Last Modified: 20 Sep 2016 06:58
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/5147

Actions (login required)

View Item View Item