Hadiputranto, Ronny Surya (2016) PERBEDAAN RHINITIS ALERGI DAN RHINITIS NON ALERGISEBAGAI FAKTOR RISIKO SINUSITIS MAKSILARIS KRONIK (Studi Observasional di RSUD Kudus Tahun 2014). Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.
|
Text
Abstrak_1.pdf Download (20kB) | Preview |
|
|
Text
Cover_1.pdf Download (595kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi_1.pdf Download (15kB) | Preview |
|
Text
BAB I_1.pdf Restricted to Registered users only Download (90kB) |
||
Text
BAB II_1.pdf Restricted to Registered users only Download (93kB) |
||
Text
BAB III_1.pdf Restricted to Registered users only Download (146kB) |
||
Text
BAB IV_1.pdf Restricted to Registered users only Download (115kB) |
||
Text
BAB V_1.pdf Restricted to Registered users only Download (5kB) |
||
|
Text
Daftar Pustaka_1.pdf Download (339kB) | Preview |
Abstract
Rhinitis dan sinusitis adalah kondisi medis umum yang sering dikaitkan dengan satu sama lain dan dapat menyebabkan morbiditas dan biaya medis yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rhinitis alergi (RA) dan rhinitis non alergi (RNA) sebagai faktor risiko terjadinya sinusitis maksilaris kronik (SMK) di RSUD Kudus tahun 2014. Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectionaldilakukan terhadap 62 pasien rhinitis alergi dan non alergi. Penetapan RA, RNA, dan SMK didasarkan pada hasil diagnosis dokter pada catatan rekam medik. Uji chi square dan Rasio Prevalensi pada IK95% digunakan untuk menganalisis perbedaan RA dan RNA sebagai faktor risiko dari SMK. Hasil penelitian menunjukkan dari 62 pasien rhinitis alergi 54,8%-nya menderita sinusitis maksilaris kronik, sedangkan dari 62 pasien rhinitis non alergi hanya 33,9% yang menderita sinusitis maksilaris kronik. Perolehan nilai chi square (2) sebesar 5,222 dengan nilai p = 0,019. Rhinitis alergi dan non alergi keduanya sebagai faktor risiko sinusitis maksilaris kronik. Besar risiko rhinitis alergi ke sinusitis maksilaris kronik (RP) adalah 1,619 (IK95% = 1,069 - 2,451), menunjukkan bahwa risiko terjadinya sinusitis maksilaris kronik adalah 1,619 kali lebih tinggi pada pasien rhinitis alergi dibandingkan dengan pasien rhinitis non alergi. Disimpulkan ada perbedaan yang bermakna antara rhinitis alergi dan non alergi sebagai faktor risiko sinusitis maksilaris kronik. Kata kunci: Rhinitis Alergi, Rhinitis Non Alergi, Sinusitis Maksilaris Kronik
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 08 Sep 2016 02:39 |
Last Modified: | 08 Sep 2016 02:39 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/4861 |
Actions (login required)
View Item |