TINJAUAN YURIDIS ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN TERHADAP ANAK (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI CIREBON)

SUMIYATI, SUMIYATI (2025) TINJAUAN YURIDIS ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN TERHADAP ANAK (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI CIREBON). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Magister Ilmu Hukum_20302300524_fullpdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Magister Ilmu Hukum_20302300524_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (70kB)

Abstract

Tindak pidana persetubuhan yang dilakukan oleh anak terhadap korban seusianya merupakan persoalan luar biasa, hal ini salah satunya terlihat dengan persoalan sistem pemidanaan terhadap pelaku, di satu sisi pelaku yang merupakan anak tidak dapat dikenakan pidana layaknya pelaku dewasa karena pertimbangan pertumbuhan jiwa dan pertimbangan masa depan anak. Namun demikian di lain sisi korban yang juga seusia dengan pelaku atau juga merupakan anak-anak tidak dapat berbuat banyak untuk menerima keadilan atas perbuatan pelaku yang telah merusak masa depannya. Penelitian tesis ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis dasar Pertimbangan Hakim dalam memutuskan perkara Anak sebagai Pelaku Tindak Pidana Persetubuhan Terhadap Anak di Pengadilan Negeri Cirebon. Untuk mengatahui dan menganalisis akibat hukum terhadap Keputusan hakim dalam perkara Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Persetubuhan Terhadap Anak di Pengadilan Negeri Cirebon. Jenis penelitian tesis ini ialah jenis penelitian yuridis Normatif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa dasar pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara anak sebagai pelaku tindak pidana persetubuhan terhadap anak di Pengadilan Negeri Cirebon terdiri dari pertimbangan secara yuridis yang digunakan hakim yaitu, pembuktian kejahatan yang dilakukan, apakah tindakan tersebut sudah memenuhi unsurunsur perkosaan yang dimaksud dalam Pasal 285 KUHP, dan dari semua keterangan para saksi serta penjabaran tuntutan JPU dapat disimpulkan bahwa semua unsur-unsur tindak pidana perkosaan yang dilakukan terdakwa adalah terbukti. Sementara secara sosiologis dalam putusannya hakim memandang hal-hal yang memberatkan terdakwa yaitu: Perbuatan yang dilakukan terdakwa tidak manusiawi, pasalnya terdakwa melakukan pelecehan dan tindakan asusila terhadap korban yang masih di bawah umur terlebih terdakwa juga mengancam korban, hal tersebut menyebabkan korban takut dan mengalami trauma sampai-sampai korban tidak mau sekolah. Sedangkan hal-hal yang meringankan terdakwa adalah: terdakwa mengakui semua perbuatannya, walaupun pada awalnya terdakwa menyangkal, terdakwa juga menyatakan menyesal telah melakukan perbuatannya tersebut kepada korban yang terbilang kekasih atau pacarnya sendiri, dan hal yang terpenting dalam pertimbangan hakim yaitu terdakwa masih tergolong anak-anak. Akibat hukum terhadap Keputusan hakim dalam perkara Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Persetubuhan Terhadap Anak di Pengadilan Negeri Cirebon secara yuridis pelaku persetubuhan terhadap anak juga dapat dikenakan sanksi pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 81 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, anak pelaku persetubuhan terhadap anak juga dapat dikenakan sanksi pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 285 KUHP. Kata Kunci: (Anak, Persetubuhan, Pidana, Yuridis)

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 3 UNISSULA
Date Deposited: 24 Jul 2025 01:42
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/41693

Actions (login required)

View Item View Item