PEBRIANTORO, ELCO (2025) MEDIASI PENAL SEBAGAI UPAYA IDEAL DALAM TERWUJUDNYA RESTORATIVE JUSTICE. Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
![]() |
Text
Magister Ilmu Hukum_20302400095_fullpdf.pdf Download (3MB) |
![]() |
Text
Magister Ilmu Hukum_20302400095_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (66kB) |
Abstract
Dinamika penerapan hukum pidana sampai sekarang belum menghasilkan efek jera seharusnya dapat menemukan keadilan, ketertiban, dan kesejahteraan dapat digunakan sebagai solusi dengan mengedepankan konsep restorative justice berupa mediasi penal untuk perkara-perkara tertentu. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mengkaji tentang implementasi mediasi penal dalam mendukung terwujudnya restorative justice pada Lapas Terbuka Kelas II B Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian hukum yuridis sosiologis dengan menggunakan pendekatan analisis empiris serta didukung dengan bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder. Bahan hukum sekunder diperoleh dengan wawancara langsung dengan pejabat di kantor Lapas Terbuka Kelas II B Kabupaten Kendal dan metode pengumpulan data sekunder menggunakan data kepustakaan. Metode analisis data dengan menggunakan metode kualitatif empiris. Hasil penelitian menunjukan bahwa yang pertama: mediasi penal memiliki peranan penting penanganan perkara yang ada di Lapas Terbuka Kelas II B Kabupaten Kendal. Hal ini dikarenakan mediasi penal dilakukan dengan mempertemukan pelaku dan korban dengan penengah aparat hukum yang bertujuan untuk merestorasi kembali pelaku ke arah yang lebih baik dan dapat diterima kembali di masyarakat secara sosial bersama dengan keadilan restoratif yang hakikatnya memberi hukuman kepada pelaku tetapi hukuman tersebut bersifat mendidik sehingga memberi manfaat baik kepada pelaku maupun korban. Penyelesaian suatu perkara dengan mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama merupakan budaya asli bangsa Indonesia agar diterapkan menyelesaikan suatu konflik yang belum memiliki payung hukum kuat sebagaimana pada sila ke 4 Pancasila. Kedua; Pelaksanaan Mediasi Penal dalam mewujudkan restorative justice di Lapas Terbuka Kelas II B Kabupaten Kendal dapat dilakukan dengan model victim offender mediation. Model ini ideal di implementasikan karena dapat memberikan kepastian hukum dan memiliki keunggulan lainnya; a. model ini tidak melibatkan banyak pihak dalam arti pihak. b. limitasi pelibatan para pihak akan mengurangi gesekan pendapat dan c. praktik di dunia internasional model ini terbukti berhasil mencapai kesepakatan sah tanpa melalui pengadilan dan menghindari penumpukan perkara. Penerapan model victim offender mediation maka pihak pelaku maupun korban dapat mengajukan kompensasi yang ditawarkan, disepakati dan dirundingkan antar mereka bersama sehingga, solusi yang didapatkan bersifat “win-win”. Selain itu, melalui mediasi penal ini akan memiliki implikasi yang bersifat positif karena dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan pidana, karena memberikan solusi yang lebih cepat, murah, dan memenuhi rasa keadilan sehingga persepsi masyarakat telah berubah cara pandang hukum pidana yang cenderung statis, dengan fokus pada penyelesaian sengketa yang lebih humanistis dan berorientasi pada nilai-nilai yang hidup dalam Masyarakat. Kata kunci: mediasi penal, restorative justice, upaya ideal.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Pascasarjana Pascasarjana > Magister Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 3 UNISSULA |
Date Deposited: | 28 Jul 2025 06:46 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/41630 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |