PUTRA, I DEWA GEDE SEMARA (2025) ANALISIS YURIDIS PENJATUHAN PUTUSAN DI BAWAH ANCAMAN PIDANA MINIMUM OLEH HAKIM DALAM PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA NARKOTIKA. Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
![]() |
Text
Magister Ilmu Hukum_20302400139_fullpdf.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Magister Ilmu Hukum_20302400139_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (95kB) |
Abstract
Tahap akhir dalam proses penegakan hukum terhadap tindak pidana narkotika adalah penjatuhan putusan Hakim, akan tetapi dalam praktiknya, Hakim seringkali menjatuhkan putusan di bawah ancaman pidana minimum. Putusan Hakim yang menjatuhkan pidana di bawah ancaman minimum dapat menimbul-kan pertanyaan mengenai pertimbangan hukum yang digunakan oleh Hakim, dan berpotensi menciptakan ketidakpastian hukum. Berdasarkan pada latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan, yaitu: praktik penjatuhan putusan di bawah ancaman pidana mini-mum oleh Hakim dalam penegakan hukum tindak pidana narkotika Indonesia, dan implikasi penjatuhan putusan di bawah ancaman pidana minimum oleh Hakim dalam penegakan hukum tindak pidana narkotika Indonesia. Penelitian ini meng-gunakan metode pendekatan yuridis sosiologis, dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer data sekunder yang diperoleh melalui wawancara dan studi kepustakaan, kemudian dianalisis secara kualitatif menggunakan teori penegakan hukum, teori keadilan Pancasila, teori tujuan pemidanaan, dan teori kepastian hukum. Hasil penelitian ini adalah: (1) praktik penjatuhan putusan di bawah ancaman pidana minimum oleh Hakim dalam penegakan hukum tindak pidana narkotika Indonesia mencerminkan kompleksitas dan dinamika antara kepastian hukum dan keadilan. Fenomena di mana Hakim menjatuhkan putusan di bawah ancaman minimum, dapat menciptakan disparitas dalam penegakan hukum. Hal ini berpotensi merusak kepercayaan publik terhadap sistem peradilan, karena masyarakat akan merasa bahwa hukum tidak diterapkan secara adil dan konsisten. Jika Hakim tidak memberikan penjelasan yang memadai mengenai keputusan tersebut, maka akan muncul keraguan mengenai objektivitas dan integritas proses peradilan; (2) implikasi penjatuhan putusan di bawah ancaman pidana minimum oleh Hakim dalam penegakan hukum tindak pidana narkotika Indonesia, antara lain: (a) keputusan Hakim yang menjatuhkan sanksi di bawah ancaman minimum dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan. Masyarakat akan merasa bahwa hukum tidak diterapkan secara adil dan konsisten, yang pada gilirannya dapat mengurangi efek pencegahan dari Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, (b) salah satu tujuan utama dari ancaman pidana minimum adalah untuk menciptakan efek jera bagi pelanggar dan masyarakat. Ketika sanksi yang dijatuhkan tidak mencerminkan keseriusan pelanggaran, hal ini dapat mengurangi dampak pencegahan dan mendorong pelanggaran lebih lanjut, serta (c) meskipun terdapat argumen bahwa sanksi yang lebih ringan dapat mendukung rehabilitasi, penting untuk mempertimbangkan bahwa pelanggaran hukum yang berkaitan dengan narkotika memiliki dampak yang luas dan serius terhadap masyarakat, oleh karena itu, penjatuhan sanksi yang terlalu ringan dapat dianggap tidak adil bagi mereka yang terpengaruh oleh tindakan pelanggar. Kata Kunci: Hakim, Narkotika, Pidana Minimum, Putusan, Tindak Pidana
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Pascasarjana Pascasarjana > Magister Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 3 UNISSULA |
Date Deposited: | 18 Jul 2025 06:18 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/41476 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |