Al Khaira, Muhammad Yazid (2025) ANALISIS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN AGAMA SOLOK DALAM PERKARA ISTBAT NIKAH TANPA WALI NASAB DAN WALI HAKIM (Studi Kasus No: 26/Pdt.P/2024/PA.Slk). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
![]() |
Text
Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah)_30502300094_fullpdf.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah)_30502300094_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (43kB) |
Abstract
Pernikahan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, ia diatur dengan syarat-syarat dan rukun-rukun tertentu agar sah menurut hukum agama dan negara. Namun, dalam praktiknya tidak semua pernikahan mengikuti ketentuan tersebut, termasuk pernikahan tanpa keterlibatan wali nasab maupun wali hakim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis putusan hukum majelis hakim dalam perkara isbat nikah No. 26/Pdt.P/2024/PA.Slk di Pengadilan Agama Solok, serta mengkaji tinjauan hukum Islam terhadap penetapan isbat nikah bagi pasangan yang dinikahkan oleh selain wali nasab dan wali hakim. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan yuridis empiris. Data primer diperoleh melalui wawancara dan dokumen putusan, sedangkan data sekunder berasal dari buku, jurnal, dan peraturan perundang-undangan terkait. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara kualitatif dengan mempertimbangkan pendekatan teori maslahah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Majelis Hakim mempertimbangkan prinsip syariat Islam, hukum positif, serta kebutuhan akan perlindungan hukum dan kemaslahatan keluarga. Pernikahan tersebut tetap dianggap sah secara syar’i karena tidak bertentangan dengan pokok-pokok syariat. Dalam hukum Islam, isbat nikah memang tidak disebutkan secara eksplisit dalam literatur klasik, namun keberadaannya dapat dijustifikasi melalui prinsip maqashid syariah yang menekankan kemaslahatan dan kejelasan status hukum. Di samping itu, pandangan mazhab Hanafi yang memperbolehkan perempuan menikahkan dirinya sendiri dalam keadaan tertentu menjadi dasar alternatif yang dipertimbangkan dalam situasi darurat. Kata Kunci: Isbat Nikah, Pertimbangan Hakim, Wali Nikah
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Agama Islam Fakultas Agama Islam > Syari'ah (Ahwal Syakhshiyah) |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 09 Jul 2025 01:51 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/40964 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |