PELAKSANAAN PEMBERIAN UANG PANAI’ DALAM PERNIKAHAN DI KECAMATAN TEMPE KABUPATEN WAJO SULAWESI SELATAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

AQILLAH. F, ANNISAA FADYA (2025) PELAKSANAAN PEMBERIAN UANG PANAI’ DALAM PERNIKAHAN DI KECAMATAN TEMPE KABUPATEN WAJO SULAWESI SELATAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah)_30502300058_fullpdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah)_30502300058_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (15kB)

Abstract

Uang panai’ merupakan tradisi adat dalam pernikahan suku Bugis. Pelaksanaan tradisi ini dianggap sebagai problematika sosial yang seringkali menimbulkan pro dan kontra, terutama ketika nominalnya dianggap terlalu tinggi sehingga memberatkan pihak laki-laki dan menimbulkan dampak buruk lainnya seperti kawin lari atau silariang. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis uang panai’ dari sudut pandang hukum Islam, khususnya mengenai kesesuaiannya dengan prinsip Islam dan menguraikan upaya yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Tempe dalam memadankan uang panai’ dengan hukum Islam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi lapangan. Dengan menggunakan data primer dari hasil observasi dan wawancara kepada pasangan yang baru menikah, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Pada proses pernikahan yang sesuai dengan syariat, tidak ada pemberian uang panai’. Konsep pemberian yang berlaku dalam hukum Islam adalah mahar. Meski begitu, hukum pelaksanaan uang panai’ adalah mubah. Jika dilihat melalui kacamata hukum Islam, uang panai’ tidak terlepas dari konsep ‘urf. Maknanya adat ini dapat tetap dilestarikan dan akan diakui selama tidak bertentangan dengan nash atau prinsip-prinsip Islam. Dilihat dari baik buruknya, ‘urf dibagi menjadi ‘urf shahih dan ‘urf fasid. Uang panai’ dapat digolongkan sebagai ‘urf shahih selama tidak melanggar syariat dan tidak mendatangkan mudharat. 2) Upaya yang dilakukan masyarakat di Kecamatan Tempe adalah bentuk usaha untuk mengharmonisasikan adat istiadat dengan hukum Islam. Dalam konteks uang panai’, upaya yang dilakukan oleh masyarakat berupa pengalihan persepsi uang panai’ dari tuntutan material menjadi simbol penghormatan dan penghargaan kepada perempuan, menurunkan nominal uang panai’ sesuai dengan kemampuan pihak laki-laki, dan memisahkan antara kewajiban mahar dan uang panai’ sehingga hak perempuan dalam pernikahan tetap terpenuhi. Kata Kunci : Uang panai’, Hukum Islam, Kecamatan Tempe, Upaya

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Agama Islam
Fakultas Agama Islam > Syari'ah (Ahwal Syakhshiyah)
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 09 Jul 2025 01:53
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/40961

Actions (login required)

View Item View Item