Mara, Aulia Chalisa (2025) Toxic Relationship Dalam Komunikasi Peer Group Untuk Kesehatan Mental Remaja di Kota Semarang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
![]() |
Text
Ilmu Komunikasi_32802100025_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (441kB) |
![]() |
Text
Ilmu Komunikasi_32802100025_fullpdf.pdf Download (7MB) |
Abstract
Fenomena toxic relationship dalam lingkaran pertemanan remaja semakin sering terjadi dan berdampak terhadap kesehatan mental, khususnya di wilayah Kota Semarang. Rumusan masalah pada penelitian ini mengangkat bagaimana toxic relationship dalam komunikasi peer group untuk kesehatan mental remaja di Kota Semarang. Tujuan dari dilaksanakan penelitian ini adalah untuk menganalisis toxic relationship dalam komunikasi peer group untuk kesehatan mental remaja di Kota Semarang. Teori yang digunakan adalah teori keterbukaan diri (self disclosure), yang menekankan pentingnya komunikasi terbuka untuk membangun hubungan yang sehat di antara remaja. Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang tidak sehat, seperti adanya dominasi, penekanan, dan kurangnya dukungan emosional dalam peer group, dapat memicu stress, kecemasan, bahkan depresi pada remaja. Penelitian ini pula menunjukkan bahwa remaja yang berusaha dan mengambil Keputusan untuk melakukan pembatasan diri kepada lingkup pertemanan yang mereka sadari bahwa ini toxic merupakan langkah yang efektif untuk memulihkan kesehatan mentalnya, seperti meningkatkan keterbukaan diri, kepercayaan diri, dan pulih dari depresi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang tidak sehat, adanya toxic relationship dan kurangnya keterbukaan diri pada peer group memiliki dampak pada kesehatan mental remaja. Upaya untuk membatasi diri dari lingkungan pertemanan yang toxic merupakan strategi adaptif yang dapat untuk meningkatkan kesehatan mental remaja. Keterbatasan penelitian ini terletak pada keterbatasan metodologi yaitu sampel dan keterbatasan penulis yaitu waktu dalam pengumpulan data. Untuk peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk memperluas cakupan penelitian ke wilayah yang berbeda, serta menggunakan mixed-method untuk mengukur prevensi kesehatan mental dan toxic relationship secara statistik dan wawancara tetap digunakan untuk mendalami komunikasi pada subjek. Kata Kunci : Komunikasi, Peer Group, Toxic Relationship, Kesehatan Mental, Remaja
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
Divisions: | Fakultas Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Pustakawan 4 UNISSULA |
Date Deposited: | 01 Aug 2025 06:25 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/40631 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |