TRADISI SESERAHAN BARANG MEWAH PADA ACARA PERNIKAHAN DI KECAMATAN WEDARIJAKSA PATI DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

Rofiqi, Moh Arfin (2025) TRADISI SESERAHAN BARANG MEWAH PADA ACARA PERNIKAHAN DI KECAMATAN WEDARIJAKSA PATI DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah)_30502100035_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (492kB)
[img] Text
Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah)_30502100035_fullpdf.pdf

Download (1MB)

Abstract

Dalam tradisi pernikahan di Kecamatan Wedarijaksa Pati, bagi sebagian masyarakat membawa seserahan barang mewah merupakan kebutuhan dalam pernikahan, hal ini terjadi disebabkan masyarakat melihat konten dan berita di sosial media, seperti tiktok, facebook, instagram yang berisi konten mengenai seserahan barang mewah yang ada di Pati. Serta semakin banyaknya masyarakat yang mengikuti tradisi membawa seserahan barang mewah pada saat melangsungkan pernikahan. Hal ini menjadikan tradisi seserahan barang mewah ini sebagai suatu kewajiban yang harus ada ketika melaksanakan upacara pernikahan.Rumusan masalah yang terkait dalam skripsi ini adalah: (1) Apa latar belakang fenomena seserahan barang mewah dalam pernikahan di Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati? (2) Bagaimana Tinjauan hukum Islam terhadap tradisi seserahan barang mewah di Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati ? Jenis penelitian ini adalah studi kasus, menggunakan metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek yang diteliti adalah tokoh agama, tokoh masyarakat dan juga tokoh adat di Kecamatan Wedarijaksa. Sedangkan teknik analisa data, peneliti menggunakan redaksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil adalah: Dalam Tinjauan Hukum Islam mengenai seserahan barang mewah yang ada di Kecamatan Wedarijaksa Pati, dalam pemberian seserahan sebenarnya tidak ada ketetapan hukum oleh syara’ dan tidak ada dalil yang melarang atau mewajibkanya. Bahkan sebagian masyarakat terutama dari kalangan para tetua/sesepuh, sebenarnya keberatan adanya tradisi ini bahkan ada yang ingin mengurangi kebiasaan ini, dikarenakan banyak yang mengikuti tradisi ini akan tetapi ekonominya tidak mumpuni, alhasil ada yang mengambil jalan pintas dengan berhutang, akhirnya ketika menjalani kehidupan setelah menikah yang didapat bukan kebahagiaan tapi kesengsaraan akibat terlilit hutang. Kata kunci : Hukum Islam, Tradisi Seserahan Mewah, Pernikahan, Pati

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Agama Islam
Fakultas Agama Islam > Syari'ah (Ahwal Syakhshiyah)
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 29 Apr 2025 03:36
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/39575

Actions (login required)

View Item View Item